Petugas Operasi gabungan yang digelar Polrestabes Surabaya bersama Komando Garnisun Tetap (Kogartap) III Surabaya, Linmas dan Satpol PP Kota Surabaya. Petugas sempat mengalami kesulitan saat akan memasuki salah satu kamar kos mewah.
Salah satu kamar kos dihuni NR dengan pasangannya SK dalam kondisi terkunci dari dalam kamar. Petugas harus berulangkali
mengetuk pintu dulu baru akhirnya dibuka.
Begitu pintu dibuka, petugas langsung melakukan pemeriksaan ke semua sudut kamar mulai dari isi lemari, tas dan kamar mandi.
Dan saat petugas meminta NR mengeluarkan semua isi dalam tas yang tersimpan di lemari, petugas menemukan sebuah kartu anggota partai politik Hanura. Namun saat ditanya, NR mengaku kalau itu bukan miliknya.
“Bukan milik saya, milik dia (SK, red),” kata NR.
Ketika ditanya apakah sudah menikah secara sah, perempuan 26 tahun tersebut mengaku, belum. “Belum pak. Tapi, kita akan menikah. Dia sekarang ini masih dalam proses cerai,” ujarnya.
Tapi karena petugas mencurigai ada yang janggal maka petugas melakukan tes urine pada kedua orang tersebut dan ternyata hasilnya, positif diduga mengandung narkoba. Polisi pun kembali melakukan penggeledahan ulang di setiap sudut kamar yang ditempatinya.
Bahkan, mobil Honda milik SK yang diparkir di luar tempat kos Jalan Sriwijaya juga ikut digeledah meskipun akhirnya petugas tidak menemukan barang mencurigakan.
Tapi, karena urine keduanya positif diduga mengandung narkoba maka mobil serta kedua penghuni kamar kos tersebut yakni NR dan SK ikut diamankan polisi.
“Ini masih dilakukan penyelidikan. Karena belum diperiksa. Tunggu saja mengenai temuan kartu (KTA Hanura) tersebut,” kata Kompol Anton Prasetyo Wakasat narkoba Polrestabes Surabaya. (bry/dwi/rst)