Sabtu, 23 November 2024

Ecoton Minta Pemkab Sidoarjo Tingkatkan Anggaran Pengelolaan Lingkungan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Tim Ecoton Lembaga Konservasi Lahan Basah mengevakuasi dua kuintal sampah dari Sungai Surabaya di Jembatan Sepanjang, Taman, Sidoarjo, Selasa (25/7/2017). Foto: Denza suarasurabaya.net

Empat orang tim Ecoton Lembaga Konservasi Lahan Basah, mengevakuasi popok bayi sekali pakai (diapers) di Kali Surabaya, tepatnya di Jembatan Sepanjang, Taman, Sidoarjo, Selasa (25/7/2017) pagi.

Mereka menemukan dua kuintal sampah diapers di lokasi itu lalu mereka angkut dengan dua tong sampah plastik masing-masing berkapasitas satu kuintal.

Siang ini juga, mereka menyerahterimakan sampah diapers ini ke kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo di Jalan Siwalanpanji, Sidoarjo.

Amirudin Koordinator Pemberdayaan Komunitas Ecoton mengatakan, sampah di kali Surabaya, di Jembatan Sepanjang ini mencemari sungai yang menjadi sumber air minum.

“Ini sebenarnya merata dari Sepanjang, Tawangsari, Tulangan, Porong. Hampir seluruh sungai di wilayah Sidoarjo penuh dengan sampah diapers,” kata Amir kepada suarasurabaya.net di Kantor DLHK Sidoarjo.

Bahayanya sampah diapers yang mengandung senyawa pengganggu hormon seperti dioksin, ptalat, dan TBT ini akan mencemari sumber air minum PDAM.

Sebab, aliran sungai Surabaya di Sidoarjo memang mengarah ke Kali Wilayut, Kedung Nguling, dan Kali Pelayaran, yang menjadi sumber pengolahan air Jasa Tirta yang digunakan oleh PDAM.

Selain menyerahkan sampah diapers, Ecoton juga meminta agar Pemkab Sidoarjo meningkatkan anggaran terkait pengelolaan lingkungan khususnya penanganan sampah diapers.

Prigi Arisandi mengatakan, anggaran pengelolaan lingkungan dan sampah di Sidoarjo sangat minim, sekitar Rp35 miliar. Dia menilai, minimnya anggaran itu akan membatasi gerak Pemkab menangani sampah di Sidoarjo, terutama sampah popok.

“Sehingga bila anggaran ditingkatkan, ada keseriusan dari Pemkab Sidoarjo untuk menangani masalah sampah diapers yang masih dibuang bebas oleh warga ke sungai,” katanya di lokasi yang sama.

Secara umum, menurut Prigi, selain perilaku masyarakat Sidoarjo yang belum peduli terhadap sungai mereka, Pemerintah juga belum sigap melakukan aksi sosialisasi, penelitian lingkungan, hingga penanganan terhadap limbah popok diapers ini.

Perlu diketahui, Ecoton meneliti bahwa di sungai yang mengalir di Sidoarjo, setidaknya terdapat sampah yang masih didominasi sampah plastik sebanyak 47 perseb.

Sedangkan 37 persen di antaranya adalah sampah popok diapers. Sisanya adalah sampah lain-lain yang sebagian besar memang merupakan sampah domestik atau diproduksi oleh rumah tangga.(den/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs