Senin, 25 November 2024

Bisnis Offline yang Tergerus Bisnis Online, Mereka Tidak Berinovasi

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Adanya larangan mudik, pengusaha mal berharap lonjakan pengunjung, dan tetap menerapkan protokol kesehatan, mulai dari pemeriksaan suhu badan, penyediaan hand sanitizer, dan pembatasan jumlah pengunjung, Kamis (15/4/2021) Ilustrasi. Tunjungan Plaza.

Experience orang berbelanja di mal itu sudah menjadi sebuah lifestyle yang tidak tergantikan. Karena orang bisa berbelanja sambil makan.

“Kita harus mengadaptasi dan memanfaatkan teknologi IT yang bisa kita ambil. Contoh mereka selama ini mengembangkan bisnis online dan mengkoneksi antara online dan offline,” kata Sutandi Purnomosidi Direktur Marketing Pakuwon Group pada Radio Suara Surabaya, Kamis (20/7/2017).

Mereka yang tergerus bisnis online, kata dia, adalah mereka yang tidak berinovasi termasuk yang di Surabaya.

Saat ini sudah berbeda dengan 5 atau 10 tahun lalu. Saat weekend sekarang, mal sudah menjadi tempat bermainnya anak-anak dan keluarga sekaligus tempat berinteraksi dengan teman-temannya. Bisa jadi dalam satu bulan mereka datang ke mal 3-4 kali.

“Kalau pebisnis ritel offline takut dengan online, ini bentuk ketakutan yang berlebihan karena masih banyak orang yang datang ke mal tidak hanya untuk belanja tapi juga sarana rekreasi. Secara global, bisnis online itu hanya memakan sekitar 20 persen dari total pangsa pasar,” ujar dia. (dwi/ipg)

Surabaya
Senin, 25 November 2024
32o
Kurs