Pelajar SMP di Kota Blitar, Jawa Timur pada tahun ajaran baru 2017 sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kota Blitar, masuk hanya lima hari sekolah, sementara di akhir pekan, Sabtu-Minggu libur.
Gigih Mardana Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Blitar mengemukakan kebijakan itu sengaja diambil oleh pemerintah kota. Wali Kota Blitar juga sudah membuat Perwali Nomor 217 Tahun 2017 terkait kebijakan lima hari sekolah itu.
“Peraturan Wali Kota itu berlaku aktif di tahun ajaran baru per 17 Juli 2017. Untuk sementara, itu diberlakukan di tingkat SMP,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (19/7/2017) seperti dilansir Antara.
Di Kota Blitar terdapat sembilan SMP. Saat ini, semua sekolah sudah menerapkan kebijakan masuk lima hari, mulai jam 07.00 WIB hingga pulang jam 15.00 WIB. Jadwal sekolah masuk mulai Senin hingga Jumat, sementara akhir pekan Sabtu dan Minggu tidak masuk sekolah. Sebelumnya, anak-anak pulang jam 14.30 WIB, sehingga jadwal pulang saat ini lebih lama ketimbang sebelumnya.
Untuk tingkat SD dan TK, ia mengatakan saat ini masih belum masuk dalam kebijakan. Pemerintah kota masih menerapkan kebijakan itu untuk tingkat SMP di Kota Blitar saja.
Kebijakan masuk sekolah lima hari itu dilakukan, dengan harapan pendidikan karakter di keluarga bisa lebih dilakukan. Pendidikan karakter pada anak-anak harus semakin ditingkatkan. Orangtua bisa mengajarkan beragam konsep, termasuk membelajari anak-anak mereka dengan beragam pelajaran.
Gigih juga menambahkan, pemerintah kota mempersilakan jika ada wali murid yang keberatan terkait dengan kebijakan masuk sekolah lima hari itu. Segala masukan akan diterima guna mencari jalan keluar terbaik.
“Kami sedang menyusun pedoman teknisnya. Kami juga hormati jika ada yang keberatan. Beragam masukan bisa untuk merumuskan pedoman teknisnya,” kata Gigih.
Sementara itu, sejumlah pelajar juga ada yang setuju serta keberatan dengan kebijakan masuk sekolah lima hari itu. Seperti yang diungkapkan oleh Prima, pelajar di salah satu SMP di Kota Blitar. Ia mengaku dengan akhir pekan, Sabtu-Minggu bisa lebih banyak berkumpul dengan keluarga.
“Kalau puang biasanya di rumah sekitar jam 13.00 WIB, nanti habis sekolah persiapan ikut les. Kalau libur Sabtu-Minggu juga enak, bisa belajar di rumah,” ucap Prima.
Lain lagi yang dikatakan oleh Putri, pelajar SMP lainnya. Ia merasa agak kebingungan mengatur jadwal. Biasanya, setelah pulang sekolah, ia istirahat, mengikuti les dan mengaji. Namun, dengan pulang sore hari, waktu istirahatnya menjadi berkurang.
“Lebih enak enam hari masuk sekolah, tapi pulangnya jam 13.30 WIB. Kalau jam 15.00 WIB, sulit bagi waktu. Biasanya, saya ikut les, mengaji. Sebenarnya bisa tetap les, mengaji, tapi waktu istirahatnya mepet,” ujar Putri. (ant/dwi)