Sabtu, 23 November 2024

Berbahaya, Obat Carnophen Lebih Banyak Dikonsumsi Para Nelayan

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Polisi, Dinas Kesehatan dan BBPOM menunjukkan obat keras jenis carnophen yang sudah sejak tanggal 27 Oktober 2009 tidak mempunyai izin edar. Foto: Bruriy suarasurabaya.net

Siti Amanah Kepala Seksi Penyidikan BBPOM Jawa Timur mengatakan, obat keras jenis carnophen yang diungkap tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya, lebih banyak dijual ke Kalimantan serta di jalur Pantura.

“Obat keras jenis carnophen ini diduga lebih banyak dikonsumsi para nelayan, saat melaut mencari ikan di tengah laut,” kata Siti Amanah, Selasa (18/7/2017).

Alasan banyak digunakan para nelayan, kata Siti Aminah, karena setelah menelan obat carnophen tidak bisa mengantuk, karena dalam obatnya ada kandungan kafeinnya. Selain itu setelah minum obat tersebut serasa capek dan stres hilang, apalagi obatnya itu diminum melebihi dari aturan atau anjuran dokter. “Biasanya 10 butir yang ditelan, untuk bisa menjaga kondisi menjadi fit dan fresh, tidak mudah capek. Makanya, rata-rata yang menelan ini adalah para nelayan,” ujarnya.

Tapi, jika obatnya itu diminum tidak sesuai dengan anjuran dokter lama kelamaan bisa berdampak dan membahayakan pada tubuh orang yang sering meminumnya. Karena, akan menjadi ketergantungan, dan bisa sering berhalusinasi.

Apalagi obatnya itu sudah dinyatakan tidak izin edar, dan ditarik dari pasaran. “Obat ini sudah dinyatakan ditarik sejak 27 Oktober 2009. Dengan alasan pencabutannya, karena dari pihak pabrik yang memproduksi itu tidak bisa melakukan pengawasan produknya hingga ke jalur yang benar. Makanya nomor daftar dan izin edarnya itu dibatalkan,” ujarnya.

Perlu diketahui, kasus obat keras jenis carnophen tersebut diungkap oleh tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya. Dalam kasus tersebut, polisi menangkap tiga orang yakni RS, (26), warga di Jalan Kranggan, HW alias Brintik (30), warga Petemon Barat, HS (30), warga Tempel Sukorejo.

Selain itu, polisi juga mengamankan sebanyak 16 koli atau sekitar 404.800 butir obat carnopen yang didatangkan dari Semarang. Rencananya, obat tersebut akan dikirim dan dijual kembali di Kalimantan, tapi berhasil digagalkan. (bry/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs