Sabtu, 23 November 2024

TPA Jabon Hanya Tersisa 1,5 Hektare untuk Menampung Sampah

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Pekerja yang tergabung dalam komunitas pemulung plastik sedang mengeluarkan karung berisi plastik yang tak sengaja masuk ke air lindi, di TPA Jabon. Foto: Denza suarasurabaya.net

TPA Jabon, di Desa Tambak Kalisogo, Jabon, Sidoarjo, Selasa (17/7/2017) siang, tampak lengang. Beberapa pekerja yang tergabung dalam komunitas pemulung plastik sedang beristirahat di tenda-tenda, yang mereka bangun sendiri, untuk berlindung dari terik matahari.

Beberapa alat berat, ekskavator, tampak terparkir di tumpukan sampah yang tingginya kira-kira sudah lebih dari 10 meter.

Para operator alat berat ini, juga beristirahat. Mereka beristirahat selama satu jam hingga pukul 13.00 WIB, untuk kemudian melanjutkan lagi pekerjaan mengeruk tumpukan sampah untuk dipilah para pemulung.

TPA Jabon yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA/PALD Griyo Mulyo, memiliki luas 8 hektare. UPT ini berada di bawah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo.

Tapi lahan seluas 8 meter ini juga digunakan untuk Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD) yakni sekitar 1 hektare. Nah, sisa lahan 7 hektare inilah sampah dari seluruh daerah di Sidoarjo dibuang.

UPT TPA/PALD Griyo Mulyo membagi lahan TPA ini menjadi 14 zona. Masing-masing zona memiliki luasan rata-rata setengah hektare.

Tapi dari total zona yang ada saat ini, 10 zona telah dinyatakan tidak aktif, atau sudah tidak bisa menampung sampah.

Yang tersisa, satu zona pasif, yang meski hampir terisi penuh masih bisa dimanfaatkan. Tiga zona yang dinyatakan aktif, saat ini sudah terisi satu zona, dan dua lainnya masih kosong.

Kalau ditotal, lahan yang tersisa untuk menampung sampah di TPA Jabon ini, kurang lebih hanya sekitar 1 setengah hektare saja. Padahal, rata-rata sampah yang masuk ke TPA ini, termasuk sampah residu yang sudah melalui pengelolaan di TPST Kawasan, sekitar 500 ton per hari.

Petugas UPT TPA/PALD Griyo Mulyo mengatakan, rata-rata per hari ada 90 truk yang masuk ke TPA Jabon dari berbagai daerah di Sidoarjo. Truk yang masuk didata, kemudian akan diarahkan oleh beberapa petugas di lokasi TPA.

Sayangnya, TPA Jabon ini belum memiliki jembatan timbang. Sehingga penghitungan bobot truk dilakukan dengan penghitungan rata-rata kapasitas muatan kendaraan.

Fakta di lapangan menunjukkan, TPA ini memang sudah hampir penuh. Petugas UPT menghitung, tinggi rata-rata tumpukan sampah, di area yang sudah tidak aktif, mencapai antara 15 sampai 20 meter.

Karena itu pula, DLHK Sidoarjo akan segera menutup TPA ini pada 2018 mendatang. Sementara ditutup, DLHK masih menunggu persetujuan perluasan lahan.

Bahrul Amig, Kepala DLHK Sidoarjo mengatakan, pembebasan lahan TPA ini masih nyantol di DPRD Kabupaten Sidoarjo. Masih ada sekitar 12 lahan dari 35 lahan yang dibutuhkan, belum dibayar.

Rencananya, lahan di TPA Jabon ini, akan ditambah seluas 21,57 hektare. Tapi ditambah berapapun, kalau pengurangan sampah sejak dari sumbernya tidak segera dilakukan, lahan ini akan kembali penuh.(den/dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs