Minggu, 24 November 2024
#JTF2017 is Coming!!!

Artis-artis ini akan Tampil Meriahkan Jazz Traffic Festival 2017

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan

Rasa penasaran penggemar Jazz Traffic Festival mulai terbayarkan dengan semakin banyaknya artis yang akan menghangatkan panggung Jazz Traffic Festival 2017 di Grand City Convex Surabaya pada 18-19 Agustus 2017 mendatang.

suarasurabaya.net mencoba memberikan gambaran, beberapa dari 200 lebih artis yang akan menghibur malam-malam panjang Anda bersama Jazz Traffic Festival 2017.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Jazz Traffic digelar pada hari Jumat dan Sabtu. Romy Febriansyah, Panitia Jazz Traffic Festival 2017 mengatakan, hal ini agar penonton bisa menikmati malam yang lebih panjang tanpa terbebani pikiran rutinitas pada Senin pagi.

Harga tiket presale Jazz Traffic Festival 2017 adalah Rp150.000 untuk sehari dan Rp250.000 untuk dua hari. Bisa dibeli di kantor Radio Suara Surabaya, Jalan Wonokitri Besar 40C Surabaya mulai pukul 10.00-21.00 WIB.

Mobilitas Anda tinggi? Anda bisa membeli tiket Jazz Traffic Festival 2017 secara online di jazztraffic.com/tiket atau di beberapa situs jual beli terkemuka. Panitia juga melayani pembelian dibayar di tempat untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik dengan ongkos kirim Rp10 ribu per alamat melalui telepon 0315683040 pada hari dan jam kerja.

Berikut daftar sebagian artis yang akan tampil di Jazz Traffic Festival (JTF) 2017:

Hari pertama, Jumat (18/8/2017)

Sheila on 7
Album terakhir grup band asal Yogyakarta ini diluncurkan tahun 2014, dengan label Musim Yang Baik, dengan lagu andalan Lapang Dada. Sheila On 7 kini terdiri dari Brian (drum), Eross (guitar), Duta (vocal), dan Adam (bass). Dari masing-masing huruf pertama nama mereka bisa digabungkan menjadi “B.E.D.A.”

Teza Sumendra
Penyanyi pria bersuara khas ini merupakan jebolan ajang pencarian bakat. Pada tahun 2009, ia diajak Indra Lesmana untuk rekaman single “Kembali Satu”, disusul tahun 2013 ia merekam single “Electric Love” bersama Andezzz. Kolaborasi tersebut membuka pintu kesuksesan yang lebih lebar bagi Teza. Hingga akhirnya pada tahun 2015, ia berhasil mewujudkan album perdananya yang diberi tajuk Teza Sumendra dengan diproduseri oleh Rendy Pradipta.

Drummer 3G
Mereka yaitu Gilang Ramadhan, Jeane Phialsa (Alsa), dan Sandy Winarta. Ketiganya memiliki jam terbang tinggi dalam dunia musik Indonesia. Pada tahun 2004 Alsa menerima penghargaan Museum Rekor Indonesia sebagai drummer profesional termuda di usianya yang masih 11 tahun.

Sandy Winarta Trio
Musikalitas Sandy Winarta tidak perlu diragukan lagi. Sejak usia 6 tahun ia sudah akrab dengan piano klasik, dan menemukan passion-nya bermain drum saat menginjak 17 tahun. Majalah Rolling Stone menuliskan namanya dalam 50 Drummer Terbaik Indonesia pada tahun 2010. Sandy Winarta Trio beranggotakan Doni Sundjoyo (bass), Johanes Radianto (gitar), dan Ade Irawan (piano) kerap mengisi berbagai festival musik Jazz di Tanah Air. Di tahun 2014, Quartet ini merilis album Tribute to Bubi Chen yang diracik bersama Sierra Soetodjo.

Indra Lesmana Keytar Trio
Mengulang kesuksesan album Ayah yang dirilis pada tahun 1994, Indra Lesmana kembali mengeluarkan album dengan nuansa yang sama. Dalam menggarap album ini, Indra mengajak dua musisi dari Bali yaitu Sandy Winarta pada drum, dan Indra Gupta pada bass. Berbagai panggung bergengsi di dalam dan luar negeri telah mereka cicipi.

Radhini
Karir menyanyi Radhini Aprilya Hapsari atau yang akrab dipanggil Radhini bermula pada tahun 2011. Lewat bermusik, Radhini mengaku jika ingin menyampaikan ungkapan kejujuran yang bisa dinikmati dan relatable, baik oleh nya sebagai penyanyi maupun para pendengarnya. Kini Radhini pun hadir dengan single terbarunya “Sampai Nanti” yang akan menjadi jembatan menuju album perdananya. Lagu “Sampai Nanti” memiliki makna tersen diri bagi Radhini, karena ini adalah lagu pertama yang ia ciptakan sendiri.

Sammy Thiebault Quartet
Bagi Samy Thiebault, jazz dan filsafat merupakan dua dunia yang menjadi satu. Permainan saksofonis asal Perancis ini terinspirasi dari berbagai musik. Musisi yang juga lulusan master jurusan Filsafat dari Universitas Sorbonne ini baru merilis album ke-7 bertajuk Rebirth pada bulan September 2016. Dalam penampilan di Jazz Traffic Festival 2017 kali ini Samy Thiebault tampil dengan formasi kuartet. Di kuartet tersebut selain Samy Thiebault yang memainkan tenor saxophone, soprano saxophone dan flute, ada Avec Adrien Chicot (piano), Sylvain Romano (kontrabas) dan Philippe Soirat (drums).

Endah n Rhesa
Endah n Rhesa adalah project musikal yang terbentuk dari akustik gitar, bass dan vokal. Warna yang mereka bentuk dari tiga instrumen ini adalah folk, jazz, blues, rock and roll dan ballads. Endah n Rhesa mendapatkan inspirasi untuk mulai bermain dalam format minimalis akustik dari band-band lokal. Serta menggunakan imajinasi dan suasana pantai, hutan, pegunungan dan unsur tradisi. Lirik lagu-lagu mereka bercerita mengenai keidupan, cinta, dan persahabatan.

Hari kedua, Sabtu (19/8/2017)

Virgoun
Indahnya cinta dapat diungkapkan dalam berbagai cara, mulai dari kata-kata hingga rangkaian nada. Hal itulah yang juga dilakukan musisi Virgoun dalam mengekspresikan buah pikirannya dalam sebuah karya termasuk Surat Cinta untuk Starla. Single yang sangat populer ini dia tujukan untuk cinta yang universal.

Lala Karmela
Sebelum aktif dalam menyanyi, Lala pernah terlebih dahulu aktif di dalam beberapa judul sinetron remaja. Setelah menyelesaikan kuliahnya, D3 Sastra Inggris Universitas Indonesia pada 2006, ia pindah ke Filipina tempat kelahiran ibunya untuk berkarier sebagai penyanyi. Kembali ke Indonesia, kini dia telah mengeluarkan album keempatnya. Single-nya yang sangat populer adalah “Satu jam Saja”. Lala juga terpilih menyanyikan lagu ciptaan Susilo Bambang Yudhoyono mantan Presiden Republik Indonesia keenam.

Dwiki Darmawan Pasar Klewer feat Sruti
Kolaborasi kedua musisi Indonesia ini layak untuk ditunggu-tunggu di panggung Jazz Traffic 2017. Pasalnya sosok Dwiki Dharmawan yang jazzy akan berbagi panggung dengan Sruti Respati yang notabene adalah seorang sinden yang akrab dengan kebudayaan Jawa. Bagi yang belum mengenal Sruti Respati, dia adalah pesinden yang pernah beraksi dalam beberapa teater.

Sheila and The Upmost
Separuh hidupnya, tepatnya selama 20 tahun ia habiskan untuk menggeluti gitar bersenar enam ini. Bass maupun double bass dianggapnya sudah seperti teman baiknya. Sejumlah penghargaan bergengsi berhasil dibawa pulang. Berbagai panggung jazz juga sudah pernah disambanginya.

Barasuara
Barasuara menawarkan musik-musik yang cukup catchy dan mudah dinikmati. Ritmik yang upbeat dengan hentakan drum dan sentuhan suara vokal perempuan menambah nikmatnya jajaran tembang yang diusung Barasuara. Kekuatan terbesar Barasuara adalah terletak pada liriknya. Lirik-lirik yang terdapat di dalam lagu-lagu Barasuara menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan memiliki makna yang sangat dalam.

Budjana Zentuary
Zentuary terdiri dari gabungan dua kata, yakni Zen dan Sanctuary. Zen artinya titik kosong, tetapi Budjana menganggapnya sebagai titik mulai. Sanctuary berarti tempat berteduh yang tenang. Di dalam komposisi itu terkandung gagasan pemikiran, perenungan, keprihatinan, emosi, gejolak jiwa.

Stars and Rabbit
Duo asal Yogyakarta yang terdiri dari Elda Suryani dan Adi Widodo ini berhasil mencuri hati para penikmat musik sejak tahun 2011 lewat musik dan karakter vokal yang khas. Warna vokal Elda yang kekanak-kanakan tapi kuat, permainan gitar Adi yang sederhana namun mumpuni, serta curahan perasaan yang menghanyutkan pada jalinan liriknya menjadi hal yang selalu dicari-cari pecintanya pada tiap lagu-lagu Stars and Rabbit. Nama Stars and Rabbit sendiri diambil dari akun twitter rahasia milik Elda.

Wildeones
Wildeones adalah salah satu peserta dari ajang pencarian bakat di sebuah stasiun televisi. Acara yang identik dengan penampilan musik Electronic Dance Music (EDM) ini selalu memadukan DJ dengan seorang penyanyi. Wildeones sendiri adalah gabungan dari penyanyi Denada dan DJ Jesse Wilde. Denada yang piawai menyanyikan lagu lintas genre, mulai pop, rock, hip-hop, dangdut, hingga musik tradisional berpadu apik dengan musikalitas DJ Jesse Wilde.

2D
2D merupakan grup musik dengan formasi yang unik, karena digawangi perpaduan dua musisi papan atas, Deddy Dhukun dan Dian Pramana Poetra. Tidak sedikit karya 2D yang meledak, mengingat musikalitas dua personelnya yang sangat mumpuni. Salah satunya lagu Masih Ada. Karya 2D tersebut melejit dan sempat dirilis ulang oleh penyanyi lain.

J.O.C
J.O.C terbentuk dari tahun 2006. Dimulai sejak Jeffrey Tahalele (Bass), Oele Pattiselanno (Gitar), dan Cendi Luntungan (Drum) menjadi mentor untuk Bale Jazz Community, yang diprakarsai oleh Jeffrey. Ketiga musisi ini sudah tidak diragukan lagi di dunia musik Jazz Indonesia.

The Komodo Project
Lewat eksplorasi ragam budaya Nusantara,Gilang Ramadhan, Adi Darmawan serta Donny Suhendra tergabung dalam sebuah project dengan tajuk The Komodo Project. Sesuai dengan namanya, mereka menghadirkan kembali lagu-lagu daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam kemasan bunyi tradisi baru. Lagu-lagu The Komodo Project pun menggunakan bahasa-bahasa yang ada di NTT sebagai lirik. Selain itu, tabuhan drum dan perkusi grup band ini, yang mereka namakan “Rhythm Sawah”, sangat bernuansa Nusantara karena menyuarakan berbagai ritme di Indonesia. (iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
28o
Kurs