Koki Yuji Haraguchi menerapkan prinsip Mottainai (konsep antimubazir Jepang untuk menghindari limbah) di restorannya di New York.
Haraguchi, yang beremigrasi dari Jepang ke Amerika Serikat pada 2007, membeli ikan di pasar lokal dan menggunakan dagingnya di restoran Okonomi milik dia untuk menu sarapan dan makan siang.
“Setelah bekerja di industri perikanan selama bertahun-tahun, saya baru menyadari bahwa ada begitu banyak bagian ikan yang tidak dimanfaatkan, kebanyakan kepala dan tulang,” kata Haraguchi, yang membuka restoran dengan 12 tempat duduk di wilayah Brooklyn, New York pada Mei 2014.
“Saya melihatnya setiap hari, dan saya ingin menemukan cara untuk memanfaatkan bagian ikan yang kurang dipakai dan juga spesies ikan yang kurang dimanfaatkan.”
Di Okonomi, para koki merebus kepala dan tulang ikan untuk kuah ramen, yang mereka sajikan sebagai menu makan malam saat restoran tersebut bertransformasi menjadi Yuji Ramen dengan menu ala carte ramen seafood.
Setelah menyajikan 69 menu sarapan dan 59 mangkuk ramen untuk sekitar 130 orang dalam beberapa hari terakhir, hanya ada satu kantung sampah yang dibuang saat restoran ditutup, kata Haraguchi seperti dikutip Reuters.
Menurut Haraguchi, hanya kurang dari sepersepuluh makanan di Okonomi / Yuji Ramen yang berakhir di tempat sampah.
Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat menyatakan makanan mendominasi tempat pembuangan sampah ketimbang bahan lainnya. Makanan meliputi seperlima sampah di Amerika Serikat.
“Apa pun bahan masuk, kami berusaha menyajikannya,” kata Haraguchi, menambahkan bahwa dia menghindari menimbun makanan dan mencampur menu secara teratur agar konsumen tetap puas.
“Makanannya jelas luar biasa, segar, dan tanpa cela,” kata Brigitte Hamadey, seorang pelanggan di restoran tersebut seperti dilansir Antara dari Reuters.
“Tapi juga filosofi bahwa mereka menggunakan semua bagian makanan, selama makan siang mereka menyiapkan ikan sempurna, kemudian mereka menggunakan tulang ikan itu untuk membuat ramen yang disajikan jadi menu makan malam.”. (ant/bid)