Unair Akan Kukuhkan 4 Guru Besar Bidang Kesehatan dan Sosial

Universitas Airlangga akan mengukuhkan empat guru besar baru pada Sabtu (8/7/2017) mendatang. Keempat guru besar tersebut diharapkan dapat mengalirkan pembaruan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan berbangsa.

Keempat guru besar yang akan dikukuhkan adalah Prof. Dr. Emy Susanti, Prof. Dr. Bambang Soeprijanto, Prof. Dr. Bagong Suyanto, dan Prof. Dr. Ririh Yudhastuti.

Dalam jumpa pers yang digelar Kamis (6/7/2017) di Ruang Sidang B Kantor Manajemen UNAIR, keempat profesor baru menyampaikan buah pikirannya di hadapan awak media.

Prof. Emy Guru Besar bidang Sosiologi Gender Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan guru besar Unair sejak berdiri ke-459 dan profesor FISIP aktif ke-17. Prof Emy akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul Perempuan, Relasi Kuasa dan Sosiologi Gender saat pengukuhan titel barunya.

“Pemahaman tentang kesetaraan gender perlu diperkuat dengan landasan teori atau penguatan jaringan (networking). Untuk memperkuat pemahaman itu, kami di Pusat Studi Gender dan Anak Unair sering bekerjasama dengan kawan-kawan dari LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat),” kata Emy.

Profesor kedua yang menyampaikan gagasannya kepada awak media adalah Prof Bambang Guru Besar bidang Radiologi Fakultas Kedokteran. Dia adalah guru besar UNAIR sejak berdiri ke-460 dan profesor FK aktif ke-108. Bambang akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul Inovasi Radiologi di Era Molekuler dan Digital.

Bambang mengatakan, teknologi inovasi radiologi di era molekuler dan digital yang menjadi bahan pidatonya, masih perlu proses panjang untuk diterapkan di Indonesia.

“kami perlu menyelesaikan tahap infeksi penyakit yang ada di masyarakat, baru radiologi dalam level molekuler dan sel ini bisa diterapkan perlahan,” katanya.

Prof. Bagong Suyanto Guru Besar bidang Sosiologi Ekonomi FISIP Unari sejak berdiri ke-461 dan profesor FISIP aktif ke-18 akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul Sosiologi Ekonomi: Dinamika Kapitalisme dan Gaya Hidup Masyarakat Konsumer di Era Postmodern.

Prof Bagong menawarkan satu pendekatan baru di bidang sosiologi ekonomi. Menurut Bagong, konsumen dieksploitasi oleh produsen tentang gaya konsumsi mereka. Beragam promosi perusahaan dan kekuatan industri membuat konsumen tidak bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan.

“Ketika gengsi masyarakat lebih mengedepan, berbelanja menjadi sebuah gaya hidup,” ujarnya.

Terakhir, Prof. Ririh Guru Besar bidang Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat sejak berdiri ke-462 dan profesor FKM aktif ke-11akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul Meramal Wabah Demam Berdarah Dengue.

Prof. Ririh menyarankan agar pemerintah dan masyarakat bisa mengantisipasi penyebaran penyakit DBD dengan memperhatikan siklus cuaca. Ahli kesehatan lingkungan itu juga mengatakan, vektor virus Dengue Aedes aegypti akan berkembang secara optimum pada saat anomali cuaca seperti sekarang dan pada musim hujan.(bid/rst)