Sabtu, 23 November 2024

Tes Calistung Memicu Orang Tua Menuntut Anaknya Bisa Membaca Mulai TK

Laporan oleh Eddy Prastyo
Bagikan
Ilustrasi. Desain Grafis: Birou Novi suarasurabaya.net

Kemampuan membaca menulis dan berhitung (Calistung) menjadi di antara tuntutan orangtua siswa Taman Kanak-kanak (TK).

Pemberlakuan ujian Calistung di Sekolah Dasar (SD) membuat orang tua siswa menuntut jenjang pendidikan TK memberikan kompetensi itu.

Diakui Yuslivianur Firdha Kepala Lembaga Pendidikan Mutiara Anak Sholeh yang mengelola sebuah Play Group dan TK di Sidoarjo, ada orang tua yang meminta anak-anaknya sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung di TK.

Permintaan ini tidak serta merta diikuti secara membabi buta. Kata Firdha ada metode khusus yang diterapkan dalam pembelajaran pra sekolah. Prinsipnya adalah belajar sambil bermain dan pengenalan konsep dasar Calistung. Siswa diberikan materi sesuai dengan kemampuannya.

Berikut penjelasan Yuslivianur Firdha Kepala Lembaga Pendidikan Mutiara Anak Sholeh {clip*1} .

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melarang tes Calistung masuk SD menurut Firdha tidak berpengaruh signifikan pada kurikulum yang diterapkan sekolah ini. Karena prinsipnya Calistung bukan materi utama. Terpenting di jenjang TK adalah soal kemampuan motorik dan pengenalan konsep.

Untuk diketahui mulai tahun ini Kemendikbud melarang SD menyelenggarakan tes membaca. Dalam penerimaan siswa baru hanya berdasarkan pada usia masuk dan jarak rumah dengan sekolah.(edy/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs