
Kerabat dan rekan Peltu Budi Santoso korban jatuhnya helikopter Basarnas terus mendatangi rumah duka di Perumahan Jala Griya TNI AL Blok M1/ 2, RT 24, RW 5, Desa Karangtanjung, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo.
Peltu Budi Santoso tercatat sebagai anggota TNI AL yang berdinas di Skuadron 400 Wing Udara 1 Puspenerbal Juanda.
Saat tiba jenazah tiba di rumah duka, keluarga korban yang sudah menunggu sejak Senin (3/7/2017) pagi langsung menangis.
Puguh Sarwono, salah satu kakak korban mengaku mengetahui kabar duka meninggalnya adiknya dari berita. “Kita tidak tahu kalau heli yang jatuh itu ada salah satu korban dari keluarga kita. Tapi, keluarga terus nonton berita di televisi,” kata Puguh Sarwono, Senin (3/7/2017).
Pria 48 tahun tersebut, baru mengetahui keluarganya menjadi korban saat ada anggota TNI Angkatan Laut yang datang ke rumahnya, untuk menyampaikan kabar duka.
“Ada empat anggota TNI Angkatan Laut itu datang memberitahukan adik (Peltu Budi Santoso) saya menjadi korban helikopter di Temanggung, Jawa Tengah,” ujar dia.
Perlu diketahui helikopter Dauphin milik Basarnas, Minggu (2/7/2017) sore jatuh di Gunung Butak, Temanggung, Jawa tengah. Dalam insiden tersebut, delapan orang meninggal dunia saat menjalankan tugas.
Empat orang dari kru heli dari kesatuan TNI Angkatan Laut Wings 1 Skuadron 400, yang diperbantutugaskan di Basarnas. Keempatnya adalah Kapten Laut Haryanto, Kapten Laut Ii Solihin, Serka Hari Marsono, dan Peltu Budi Santoso.
Sedangkan empat orang dari tim Basarnas adalah Maulana Afandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti dan Catur. (bry/iss/ipg)