Marsekal Madya Mohammad Syaugi Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) mengatakan, delapan korban penumpang helikopter Basarnas yang jatuh di Gunung Butak, Temanggung, Jawa Tengah seluruhnya meninggal dunia.
Delapan jenazah korban kecelakaan helikopter Basarnas dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jateng.
Pada Senin (3/7/2017) pagi, kedelapan jenazah datang bergiliran. Tiga jenazah tiba pukul 01.30 WIB, dua jenazah tiba pukul 03.00 WIB, tiga jenazah tiba pukul 04.00 WIB.
Pihak keluarga datang sekitar pukul 03.00 WIB dan isak tangis pecah di ruang Instalasi Dokpol RS Bhayangkara.
Mohammad Syaugi, Senin (3/7/2017) pagi ini menuju lokasi kejadian namun belum ada menjelaskan penyebab jatuhanya helikopter Andalan Basarnas tersebut.
Penyebab jatuhnya heli yang nahas tersebut baru akan diketahui setelah tim Basarnas bersama Komite Nasional Kecelakaan Transpotasi (KNKT) melakukan penyelidikan.
Berdasarkan informasi yang didapat sebelumnya, helikopter Basarnas dilaporkan jatuh Minggu (2/7/2017) sekitar pukul 16.00 WIB. Helikopter berjenis Dauphin AS 36165 buatan PT Dirgantara Indonesia itu diduga menabrak tebing di Gunung Butak, Temanggung.
Delapan korban tersebut meninggal saat akan menuju lokasi letusan kawah di Dieng, Banjarnegara. Mereka berangkat dari Lanud Ahmad Yani Semarang.
Helikopter lepas landas pukul 16.00 WIB dan setelah terbang 12 menit, crash terjadi di Pegunungan Butak, Temanggung, Jateng.
“Saat kejadian, cuaca di sekitar lokasi jatuhnya helikopter diselimuti kabut tebal. Waktu itu Heli berada pada ketinggian 3.000 kaki melebihi batas ketinggian minimum,” kata Marsekal Madya Mohammad Syaugi Kepala Basarnas, Senin (3/7/2017) tadi.
Kepala Basarnas memastikan, saat akan tinggal landas kondisi helikopter clear atau laik terbang. Pilot dan awak pesawat juga dalam kondisi siap terbang.
Untuk memastikan penyebab jatuhnya helikopter, Basarnas bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) segera melakukan penyelidikan.
“Kalau teknis kecelakaan memerlukan waktu dari black box dari Basarnas dan KNKT. Black box sudah diamankan,” kata Mohammad Syaugi.
Korban tewas terdiri dari 4 kru dan 4 tim rescue Basarnas.
Kru:
1. Kapten Laut (P) Haryanto
2. Kapten Laut (P) Li Solihin
3. Serka Mpu Hari Marsono
4. Peltu LPU Budi Santoso
Tim Basarnas:
1. Maulana Afandi
2. Nyoto Purwanto
3. Budi Resti
4. Catur
Menurut rencana seluruh korban akan diserahkan kepada keluarganya, Senin (3/7/2017) pagi ini. (jos/dwi)