Sabtu, 23 November 2024

Korban Kecelakaan Motor Tunggal di Wonokromo Meninggal

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Jenazah almarhum Dodyk Ardiyansyah Rachman (39) warga Pacar Keling VI, RT04 RW 10, yang dinyatakan meninggal akibat kecelakaan tunggal di Jl raya Wonokromo, Kamis (29/6/2017). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Dodyk Ardiyansyah Rachman (39) warga Pacar Keling 6, RT 04, RW 10 mengendarai Honda Beat merah-putih nopol L 2649 AC, Kamis (29/6/2017). Pada H+4 Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah, ketika jalanan Surabaya lebih lengang dari hari biasa, pria ini mengalami kecelakaan tunggal di Jl raya Wonokromo.

Dia diduga kehilangan kendli atas motornya sehingga kendaraan roda dua itu naik ke trotoar di Jalan Wonokromo lalu menghantam pohon palem. Korban terlempar dari motor dan terjatuh ke trotoar, sedangkan motornya terseret di aspal hingga sejauh 10 meter.

Pantauan suarasurabaya.net, korban jatuh dalam keadaan mengenakan helm. Pria itu terluka parah di sekitar wajah. Petugas PMI dengan cepat mencoba memberikan pertolongan pertama, tapi nyawa korban tak tertolong. Korban langsung dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Polda Jatim.

AKP Bayu Halim Nugroho Kanit Laka Polrestabes Surabaya mengatakan, kecelakaan tunggal seperti ini patut diwaspadai oleh pengendara lainnya. Saat libur lebaran seperti ini, banyak pengendara mengira jalanan Surabaya masih lengang sehingga menambah kecepatan.

“Menurut catatan kami selama lebaran, ini korban meninggal yang ketiga akibat kecelakaan,” ujarnya.

Menurut Bayu kejadian kecelakaan memang meningkat di Jalan Protokol Surabaya seperti di Jl Ahmad Yani. Penyebabnya, pengendara melebihi batas maksimal kecepatan saat berkendara.

Sebelumnya, AKBP Ade Wira Negara Kasatlantas Polrestabes Surabaya juga telah mengimbau agar warga Surabaya tetap memperhatikan rambu lalu lintas dan tidak ngebut meski jalanan di Surabaya lengang saat libur lebaran.

Perlu diketahui, data Ditlantas Polda Jawa Timur selama Operasi Ramadniya 2017 menunjukkan terjadinya peningkatan angka kecelakaan lalu lintas dibandingkan operasi yang sama pada 2016 lalu.

Berdasarkan data tabulasi Ditlantas Polda Jawa Timur, angka kecelakaan pada 2016 lalu sebanyak 491 kejadian. Tahun ini meningkat delapan kejadian menjadi 497 kejadian.

Namun, jumlah korban meninggal akibat kecelakaan meningkat cukup signifikan. 2016 lalu, ada 57 orang korban jiwa meninggal, sedangkan tahun ini korban yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas sebanyak 87 korban jiwa.

Sementara, data Polri pada 27 Juni, atau H+2 Lebaran, Jawa Timur merupakan daerah dengan kecelakaan tertinggi. Ada sebanyak 50 kejadian dan 11 orang korban meninggal di Jawa Timur.

Irjen Pol Royke Lumowa Kakorlantas Polri juga sempat mengatakan, kecelakaan lalu lintas sering terjadi saat jalanan lengang. Menurutnya, jalanan lengang menggoda pengendara menambah kecepatan di atas batas kecepatan normal 40 kilometer per jam.(bid/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs