Haru, tangis, dan sedih menyelimuti suasana di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Surabaya di Kelurahan Medaeng, Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, pada Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah, Minggu (25/6/2017). Raut ini tampak di wajah narapidana dan warga binaan (narapidana sudah diputus hakim menjalani hukuman).
Mereka tampak sedih, sebagian di antara mereka terlihat menangis, karena biasanya pada Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya mereka berkumpul bersama keluarga. Sekarang mereka harus berlebaran di dalam Rutan. Ini seperti dikatakan oleh Basuki, salah seorang narapidana yang terjerat perkara kepemilikan narkoba.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Basuki mengaku lebih banyak berada di rumah dan berkumpul dengan keluarga saat Hari Raya Idul Fitri. Tahun ini, dia harus rela berlebaran di dalam Rutan. “Sekarang anak dan istri yang harus berkunjung ke sini untuk jenguk saya,” kata Basuki, kepada suarasurabaya.net, Minggu (25/6/2017) sore.
Sejak Minggu pagi, tampak antrean panjang keluarga narapidana di Rutan Medaeng. Beberapa keluarga narapidana memang ada yang terpaksa menunggu sejak pagi hingga siang untuk bisa bertemu keluarganya di dalam rutan. Antrean panjang ini, berkaitan pemeriksaan oleh sipir rutan yang sangat ketat serta terbatasnya lokasi untuk bertemu dengan para tahanan.
Pemeriksaan pengunjung Rutan, mulai dari pemeriksaan isi tas bawaan milik pengunjung. Mereka juga harus menjalani screening dengan X-Ray, sidik jari, screening body, setelah itu tangan masing-masing pengunjung dibubuhi stempel. Setelah melewati itu semua, para pengunjung Rutan bisa bertemu dengan narapidana di tenda-tenda yang sudah disediakan di area lapangan Rutan.
Aris Sakuriyadi Kasi Pelayanan Tahanan Rutan Klas I Medang, Surabaya, prosedur kunjungan keluarga narapidana pada Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah ini tidak jauh berbeda dengan hari biasa. Hanya saja, pada momentum kali ini, keluarga narapidana diberi tanda khusus saat masuk ke dalam Rutan.
“Semua pengunjung yang datang ke Rutan hari ini diberi tanda kabel serat atau twist di tangannya. Ini untuk mempermudah petugas dalam membedakan pengunjung dan narapidana serta warga binaan,” kata Aris.
Selain itu, pada momen Lebaran 2017 ini, Pihak Rutan Medaeng memperketat pengamanan dengan menambah jumlah petugas di dalam Rutan. Ini mengingat jumlah pengunjung yang datang ke Rutan Medaeng pada Hari-H Lebaran membludak. Sampai-sampai, ruang tunggu di dalam Rutan tidak bisa menampung para pengunjung.
“Kunjungan khusus lebaran ini akan dilakukan selama empat hari. Mulai dari Minggu (25/6/2017) sampai Rabu (28/6/2017) pekan depan. Soalnya, jumlah penghuni Rutan ini mencapai 2 ribu orang. Karena itu, kami harus melakukan pembatasan jumlah pengunjung, setidaknya ada 500 narapidana yang bisa bertemu keluarganya setiap harinya selama empat hari ke depan,” ujarnya.(bry/den)