PSM ITS Siap Berlaga di Inggris

Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bakal berlaga di perayaan 70th Anniversary Llangollen International Musical Eisteddfod 2017, di North Wales, United Kingdom, Inggris.

Tim Paduan Suara Mahasiswa ITS, dilepas secara resmi oleh Prof Ir Joni Hermana MScES PhD, Rektor ITS Surabaya di Rektorat ITS, Kamis (22/6/2017).

Dalam rangka mempersiapkan diri pada laga internasional ini, PSM ITS secara rutin melakukan latihan dan menggelar proses seleksi delegasi secara ketat.

Seleksi anggota PSM ITS untuk mengikuti kompetisi semakin ketat. Di internal saja, peserta delegasi diseleksi dan hanya memilih 29 peserta untuk diterbangkan ke Inggris.

Gusti Putra Pradana, Ketua PSM ITS, mengatakan bahwa proses seleksi dipimpin langsung oleh dirigen PSM ITS, Budi Susanto Yohanes.

“Awalnya dilakukan secara terbuka bagi semua anggota PSM, kemudian disaring menjadi 37 peserta tim luar negeri. Terakhir, untuk lomba kali ini, seleksi diperketat hingga terpilihlah 29 peserta,” terang Gusti Putra.

Setelah seleksi yang panjang, para delegasi langsung digodok dalam latihan rutin yang dikoordinasi oleh Budi Susanto Yohanes serta didampingi oleh Dr Ing Bambang Soemardiono, pembina PSM ITS.

Saat ini, latihan rutin dilaksanakan hampir setiap hari. “Latihannya Senin hingga Minggu, setiap latihan berdurasi dua jam,” jelas Gusti.

Selain mengadakan latihan rutin, PSM ITS juga menggelar acara Pre-Competition untuk melatih kesiapan mental dan performance di hadapan penonton ramai. Acara pre-competition PSM dilakukan secara internal dan juga umum.

Selama tahap persiapan, tambah Gusti, PSM ITS banyak berlatih membawakan lagu-lagu daerah Indonesia (folklore). Selain tujuan berkompetisi, Gusti menegaskan keberangkatan PSM ITS juga untuk mengenalkan budaya Indonesia dan membawa nama baik ITS di lingkup internasional.

Berkaca dari pengalaman dan prestasi PSM ITS tahun lalu, PSM ITS mendapat empat penghargaan dalam 54th International Choral Competition Seghizzi 2015 di Italy.

Mereka meraih juara dua kategori Renaissance, Juara tiga kategori Folksong, penghargaan interpretasi syair terbaik, dan penghargaan kostum terbaik.

“Tentu tahun ini PSM ITS sangat ingin mendapat penghargaan lebih banyak dari tahun sebelumnya. Namun harus tetap diimbangi dengan usaha dan doa dari semua pihak,” tutur Gusti.

Selama persiapan untuk menghadapi kompetisi ini, Gusti mengaku sedikit terkendala dalam hal finansial tim. “Karena tujuannnya Inggris, jadi anggota PSM harus lebih gencar dalam mencari sponsor dan dana usaha,” ungkapnya.

Gusti berharap agar semua pihak, baik internal maupun eksternal ITS terus mendukung dan mendoakan tim PSM ITS agar dapat membuahkan hasil yang baik saat kompetisi nanti dan tentunya mengharumkan nama ITS di hadapan dunia.(tok)