Bergerak dari skate park dikawasan Ketabang Kali, ratusan remaja penyuka permainan papan luncur atau skateboard, masing-masing membawa skateboard, beramai-ramai turun kejalan, meluncur, merayakan Skateboarding day 2017 yang jatuh pada 21 Juni.
Ratusan remaja itu memenuhi ruas jalan Pemuda, bergerak menuju kawasan Jl. Panglima Sudirman, lalu berbelok masuk kawasan Jl. Basuki Rachmad lalu ke Jl. Tunjungan berbelok ke kanan memasuki kawasan Jl. Gubernur Suryo, dan kembali kekawasan skate park di Ketabang Kali.
“Kami ingin merayakan Skateboarding day 2017 ini dengan beberapa kegatan. Mulai dari skate parade, beberapa games dan acara bagi takjil karena bertepatan dengan Ramadhan. Ini ekspresi kami pecinta skateboard,” terang Q-Blood sie dokumentasi.
Tahun ini tema yang dipilih adalah no diversity. “Tidak ada lagi perbedaan. Kita semua sama. Ini harus kita sampaikan kepada semua orang bahwa tidak boleh ada pembedaan-pembedaan diantara manusia, diantara sesama mahluk Tuhan,” tambah Q-Blood.
Perayaan Skateboarding day, lanjut Q-Blood juga dilaksanakan dikota-kota besar di seluruh Indonesia. Mulai dari Jakarta, bandung, Jogyakarta, Denpasar, termasuk Surabaya. “Dan ini merupakan aksi kami yang tahun kesekian,” kata Q-Blood.
Bahkan perayaan menikmati papal seluncur ini juga dihelat disejumlah negara didunia pada waktu bersamaan. “Diseluruh dunia kegiatan Skateboarding day pada 21 Juni juga dilakukan dimana-mana. Remaja dan anak muda memang,” pungkas Q-Blood saat ditemui suarasurabaya.net.
Sementara itu, saat para skaters ini turun kejalandan melintasi kawasan Jl. Panglima Sudirman sampai kawasan Basuki Rachmad, Rabu (21/6/2017) petang jalanan menjadi padat. Pengguna jalan bertanya-tanya ada apa.
“Saya kira ada demo. Kok macet dan bergerak lambat. Ternyata ada rombongan anak-anak main skateboard, kok banyak banget yaa. Ada acara apa ini,” kata Ridho yang terjebak kepadatan kendaraan disekitar kawasan Jl. Basuki Rachmad saat rombongan ratusan skaters ini melintas.(tok/rst)