Umat Islam Indonesia menyalurkan 14.000 liter solar untuk penduduk Gaza, Palestina, melalui program bantuan dan distribusi bahan bakar solar untuk sejumlah masjid di sini guna menghidupkan generator ketika terjadi pemadaman listrik.
Keterangan Kuasa Usaha ad Interim KBRI Amman Nico Adam, Selasa, menyebutkan program ini digagas oleh warga Indonesia yang bermukim di Jalur Gaza, Abdillah Onim.
Nico menjelaskan 14.000 liter solar ini adalah sumbangan dari muslimin Indonesia yang disalurkan pada 10 hari terakhir pada Ramadan kepada sekitar 140 masjid. Setiap masjid mendapat 100 liter solar.
Bantuan ini diharapkan mengurangi penderitaan kaum muslimin Palestina di Jalur Gaza sehingga kegiatan ibadah selama Ramadan, seperti salat tarawih, tilawah Alquran dan lainnya dapat berjalan dengan lancar.
Menurut Nico, sudah lebih dari 10 tahun rakyat Palestina di Jalur Gaza menjalani kehidupan yang sulit sehingga angka kemiskinan dan pengangguran semakin meningkat, dan bahan bakar minyak semakin langka.
Pada 11 Juni 2017, Kabinet Israel mengurangi jumlah pasokan listrik ke Gaza. Hal ini dilakukan setelah pemotongan pembayaran tagihan listrik Gaza oleh Otoritas Palestina.
Selama ini, Israel mengenakan biaya 12 juta dolar AS per bulan kepada Otoritas Palestina untuk tagihan listrik di Jalur Gaza.
Namun, bulan lalu Otoritas Palestina memberi tahu bahwa hanya akan membayar 70 persen dari total tagihan.
Pengurangan ini akan memperburuk krisis energi di Gaza karena wilayah itu hanya menerima pasokan listrik tiga-empat jam per hari untuk sekitar dua juta penduduk.
Antara melaporkan Selama bulan suci Ramadhan, Abdillah Onim dan timnya di Gaza telah melakukan sejumlah kegiatan sosial, antara lain, pembagian paket makanan berbuka puasa kepada para keluarga Palestina.
Parqa tokoh agama dan imam masjid menyampaikan ucapan terima kasih kepada rakyat Indonesia yang tidak pernah putus membantu dan mengurangi mengurangi penderitaan rakyat Palestina di Jalur Gaza. (ant/rst)