Maria Elevina pemudik asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) melahirkan putra pertamanya dalam pelayaran menuju kampung halamannya di atas kapal motor (KM) Kirana I, milik perusahaan pelayaran PT Dharma Lautan Utama (DLU).
Donie Surya Putra Manager Cabang PT DLU Tanjung Perak Surabaya saat dikonfirmasi Senin (19/6/2017) malam, menginformasikan Maria berlayar ditemani suaminya, Ferinandos, usia 23 tahun, dari Pelabuhan Sampit, Kalimantan Tengah, naik KM Kirana I, yang berangkat menuju Surabaya pada hari Minggu (18/6/2017).
Dia mengatakan perempuan berusia 21 tahun itu melahirkan saat KM Kirana I berlayar di perairan dekat Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada Senin pagi, sekitar pukul 04.30 WIB.
“Usia kandungannya baru delapan bulan. Proses persalinannya dibantu oleh Tim Medis yang bertugas di KM Kirana I,” ujarnya seperti dilansir Antara.
Menurut Donie, persalinannya berlangsung lancar. “Ibu dan anaknya dalam kondisi sehat,” katanya.
Bayi berjenis kelamin laki-laki itu diberi nama Candra Kirana. “Ya, waktu anaknya lahir kan kedua orangtuanya belum siap nama. Kami usulkan nama Candra Kirana, dan kedua orangtuanya menerima,” ucap Donie.
KM Kirana I sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Senin sekitar pukul 14.30 WIB. Maria dan bayinya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Primasatya Husada Citra, milik PT Pelabuhan Indonesia III, untuk diperiksa lebih lanjut kesehatannya.
Donie mengatakan Maria dan suaminya rencananya mau mudik dari Sampit ke Manggarai. “Sesampainya di Surabaya keduanya berniat melanjutkan perjalanan melalui jalan darat ke NTT. Tapi kan kondisinya masih lelah, jadi sore tadi sesampainya di Tanjung Perak kami bawa ke RS PHC agar beristirahat dulu,” katanya.
Namun menurut Donie, Maria hanya sebentar di RS PHC Tanjung Perak Surabaya. Setelah oleh dokter PHC dinyatakan sehat, dia memilih beristirahat ke rumah saudaranya di kawasan Kapasan, Surabaya.
“Mengingat perjalanan darat menuju NTT sangat melelahkan dan kondisi kesehatannya belum pulih betul, kami sudah tawarkan kalau mau kembali ke Sampit akan diantar gratis pakai kapal DLU. Tapi dia memilih untuk beristirahat di rumah saudaranya di Surabaya,” ujarnya. (ant/dwi)