Sabtu, 23 November 2024

Ketua Umum Pagar Nusa Ingin Hapus Kesan Angker

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
M Nabil Harun Ketua Umum Pagar Nusa bersana Jenderal Tito Karnavian Kapolri. Foto: Istimewa

M Nabil Harun Ketua Umum Pagar Nusa, ingin menjadikan perguruan pencak silat di bawah bendera NU ini, menjadi bagian dari masyarakat.

Pagar Nusa ingin selalu hadir dan menyatu dalam kehidupan masyarakat yang terbuka. Ini penting untuk menghilangkan image seakan akan Pagar Nusa dipenuhi orang orang yang angker, kata Nabil kepada suarasurabaya.net Minggu 18 Juni 2017.

Untuk menjadikan Pagar Nusa membumi di masyakat, Nabil terus melakukan dialog dengan ulama, tokoh masyarakat, TNI, Polri, PMI dan Basarnas. Bukan untuk mengambil alih tugas institusi tersebut, tapi Pagar Nusa ingin membantu dari sisi kemanusiaan.

Sehingga ketika anggota Pagar Nusa diterjunkan di daerah bencana, sudah tahu apa yang dilakukan dan dengan siapa harus berkoordinasi.

Demikian juga ketika anggota perguruan pencak silat NU itu ikut membantu pengamanan aparat kepolisian dalam kegiatan masal seperti PAM hari raya keagamaan Idul Fitri, Natal dan tahun baru.

Menurut Nabil, Pagar Nusa selama ini hanya dikenal di arena pencak silat, serta kegiatan yang mengandalkan tenaga dalam.

Atraksi tahan api, menghancurkan batu dan mematahkan besi dengan kekuatan tangan kosong. Serta melilitkan petasan ke seluruh tubuh kemudian dibakar. “Atraksi semacam ini, sangat disukai oleh masyarakat dan komunitas santri di pondok pesantren,” kata Nabil.

Ide Ketua Umum Pagar Nusa, untuk menghilangkan kesan angker di perguruan silat NU, mendapat apresiasi dari Jendral Polisi Tito Karnavian Kapolri, Basarnas dan PMI. Masing masing akan memberikan pengetahuan dasar tentang pengamanan, SAR dan penanggulangan bencana alam.

“Kedepannya Pagar Nusa, bukan janya milik NU, tapi milik masurakat, tanpa meniggalkan mahdab Ahlussunnah wal jamaah,” kata Nabil Harun. (jos/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs