Asean, Komisi Pendidikan Tinggi Filipina (CHED) dan Uni Eropa bekerja sama dalam Forum Mobilitas Mahasiswa Asean yang pertama di Manila, Rabu (14/6/2017), guna menggali dan mempromosikan manfaat mobilitas mahasiswa di Asean.
Forum tersebut digagas Dukungan Uni Eropa untuk Pendidikan Tinggi di Asean (SHARE), sebuah program kerja sama empat tahun yang dijalankan konsorsium yang terdiri dari British Council, Campus France, German Academic Exchange Service (DAAD), Nuffic, the European Association for Quality Assurance in Higher Education (ENQA), dan the European University Association (EUA).
Sekitar 200 mahasiswa dan alumni perguruan tinggi menghadiri forum yang berlangsung selama dua hari tersebut. Mereka membahas dampak mobilitas mahasiswa terhadap pendidikan, prospek karir, serta kontribusinya terhadap masyarakat dan kawasan Asean secara keseluruhan.
Vongthep Arthakaivalvatee, Deputi Sekretaris Jendral Asean, menekankan peran anak muda di Asean mengatakan bahwa, mahasiswa dan anak muda adalah kunci dari proyek ambisius ini untuk membangun komunitas Asean yang berfokus pada sumber daya manusia.
“Mahasiswa dan anak muda adalah calon pemimpin masa depan ditengah masyarakat maupun pada masyarakat industri, sehingga kami harus mengedukasi mereka untuk dapat memiliki pemahaman yang baik dan memanfaatkan keberadaan Asean sendiri,” terang Vongthep Arthakaivalvatee.
Hal senada juga disampaikan Patricia B. Licuanan Ketua CHED, yang menekankan bahwa mobilitas mahasiswa di level internasional, baik untuk mereka yang menempuh studi di luar negri maupun mahasiswa asing yang belajar di suatu negara, adalah faktor penting dalam peningkatan mutu lulusan universitas di Filipina sekaligus memperluas kesempatan mereka untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang berarti.
Sementara itu ditekankan Franz Jessen Duta Besar Uni Eropa untuk Filipina, menyoroti pentingnya peran Uni Eropa dalam memberikan teladan dan tempat rujukan untuk proyek Asean dalam membangun wilayah pendidikan tinggi di kawasan regional.
“Kerjasama pendidikan tinggi dan mobilitas mahasiswa telah menjadi elemen yang penting untuk kesuksesan Uni Eropa di dekade yang lalu. Skema beasiswa Erasmus yang populer telah memudahkan jutaan mahasiswa untuk menempuh pendidikan di luar negeri di wilayah Eropa dan secara tidak langsung menanamkan identitas Eropa di dalam diri mereka,” ujar Franz Jessen.
Forum ini diselenggarakan di Manila di bawah kepemimpinan Filipina di Asean di tahun 2017 ini, dan untuk memperingati tiga perayaaan peristiwa besar: 50 Tahun Asean, 40 Tahun Hubungan Asean dan Uni Eropa, dan 30 tahun Erasmus.
Forum ini diselenggarakan oleh Dukungan Uni Eropa untuk Pendidikan Tinggi di Asean (SHARE) yang merupakan program kerjasama selama empat tahun Asean dan Uni Eropa untuk mendukung pengembangan Area Pendidikan Tinggi Asean.
SHARE merupakan proyek kerjasama Asean dan Uni Eropa untuk mendukung visi Asean yang bertujuan untuk membangun Area Pendidikan Tinggi Asean, memperkuat kerjasama regional, meningkatkan kualitas, daya saing dan internasionalisasi institusi pendidikan tinggi dan para mahasiswa Asean, yang kemudian berkontribusi kepada komunitas Asean yang memfokuskan pada sumber daya manusia.
Melalui perjalanan ini, SHARE memberikan kepada Asean pengalaman dan keahlian dari Area Pendidikan Tinggi Eropa; dan membangun best practice and platform yang telah ada di kawasan dan negara-negara anggota Asean.(tok/rst)