Jumat, 22 November 2024

Karakter Luka Dendam Menjadi Petunjuk Terungkapnya Kasus Pembunuhan Kupang Indah

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Kombes Pol M Iqbal Kapolrestabes Surabaya saat menunjukkan pisau dapur yang digunakan tersangka menghabisi korban pembunuhan di Kupang Indah. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Pengungkapan misteri pembunuhan Busani (48) pembantu rumah tangga di rumah Kupang Indah XVII No. 25 cukup singkat. Dalam 5 hari, Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya telah membekuk pelakunya.

AKBP Shinto Silitonga Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya mengatakan, metode penyelidikan dan penyidikan kasus ini dengan mengidentifikasi karakter luka tusuk yang begitu banyak pada korban.

Luka tusuk berjumlah 48 titik dengan penekanan di kepala yang tembus hingga tengkorak, disimpulkan penyidik sebagai luka akibat serangan orang yang tengah marah dan dendam terhadap korban.

“Dari situ kami mulai mapping orang-orang yang sering beraktifitas di sekitar lokasi. Kami ambil satu persatu untuk diuji alibi. Beberapa tukang sayur bahkan tak luput kami periksa, tapi hasilnya negatif,” ujar Shinto.

Hinga kemudian, kata Shinto, penyidik mencari referensi psikologis dalam kasus-kasus pembunuhan berlatar dendam. Ada sebuah referensi yang mengatakan, seorang perempuan lebih sadis daripada laki-laki yang membunuh korban dengan latar belakang dendam.

“Saya diskusi dengan Aiptu Pudji Hardjanto Paur NAFIS, dan berkesimpulan kalau pelaku adalah perempuan dilihat dari karakter menghabisi korbannya,” ujarnya.

Shinto kemudian fokus mapping pada orang-orang berjenis kelamin perempuan yang berada di sekitar lokasi kejadian. Segmen yang diambil adalah pembantu yang lebih mungkin karena sering berinteraksi langsung dengan korban.

“Akhirnya kami mengambil satu orang yang saat dites alibi terlihat mencurigakan yaitu Solikhah Indah (SI),” kata Shinto.

Menurut Shinto, anggotanya mendapatkan SI dari penyelidikan dua hari berturut-turut di sekitar lokasi. Waktu itu ada seorang pria yang asing yang bertamu di rumah No. 29 tempat SI bekerja sebagai pembantu.

“Tim kemudian melacak alamat pacar SI ini yang berada di Blora Jawa Tengah. Pacar SI bercerita kalau SI memang jengkel dengan korban dan pernah berniat menghabisinya. Dari keterangan itu kami yakin dan kembali fokus pada SI,” katanya.

Setelah itu, penyidik membawa SI dan dikunci dengan pra rekontruksi di lokasi kejadian. Hasilnya, SI mengakui kalau dia yang menghabisi korban karena dendam.

“Tersangka merasa tidak terima karena perhiasan milik korban yang dipinjam ditagih terus. Kami juga mendapatkan foto tersangka saat menggunakan perhiasan kalung milik korban,” katanya.

Sekadar diketahui, seorang perempuan yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga ditemukan tak bernyawa di rumah mewah komplek perumahan Kupang Indah XVII No. 25 Surabaya, Kamis (1/6/2017).

Jenazah yang sudah dalam keadaan memprihatinkan itu bernama Busani, warga Jl. Nusa Indah 2 Dusun Kombongan, RT 02 RW 10, Desa Pondokrejo, Kecamatan Tempurejo, Jember. Belakangan terungkap Busani dibunuh teman sendiri sesama pembantu rumah tangga. (bid/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs