Menjelang lebaran, Dinas Perdagangan Kota Surabaya berupaya mengantisipasi SPBU nakal yang bermain dengan nozzle SPBU saat ramai pemudik mengisi bahan bakar.
Mochamad Soeltoni Kepala Seksi Pelayanan Dinas Perdagangan Kota Surabaya mengatakan, ada 10 titik SPBU di Surabaya yang akan menjadi perhatian utama.
Terutama SPBU di jalur menuju ke luar kota Surabaya. Seperti di Jalan Raya Darmo hingga keluar ke Jalan Ahmad Yani. Juga di kawasan Jalan Kali Anak menuju ke Gresik.
“Tim kami akan bergerak ke 10 SPBU yang akan dilewati pemudik, Seminggu sebelum Lebaran. Ini untuk melindungi konsumen dari oknum-oknum petugas SPBU yang curang,” kata Soeltoni, Senin (5/6/2017).
Saat ini, kata dia, belum ada laporan dari konsumen mengenai kecurangan SPBU. Tapi timnya akan tetap melakukan pengawasan ketat terhadap SPBU jelang arus mudik Lebaran.
“Bukan hanya tera ukur, kami juga akan memeriksa ketersediaan BBM dalam sidak nanti. Tim kami yang ke lapangan akan dilengkapi bejana, alat ukur ketepatan BBM,” ujarnya.
Soeltoni mengakui, ada keterbatasan personel dalam timnya yang bertugas ke llapangan.Dia hanya memiliki lima orang personel dalam satu tim. Tapi dia mengatakan, hal ini bukan hambatan.
Meski demikian, dia juga berharap warga Surabaya agar melapor ke Disperdan, bila ada petugas SPBU yang melakukan kecurangan.
“Pelaporan bisa ke Dinas Perdagangan Surabaya atau langsung ke UPTD Metrologi Surabaya. Di setiap SPBU juga sudah tersedia stiker pengaduan,” terangnya.
SPBU yang terbukti melakukan kecurangan, sanksinya akan bertahap, mulai dari beberapa kali peringatan sampai sanksi tegas berupa penutupan usaha.
Acuan sanksi ini, pada Undang-Undang Metrologi Nomor 2 Tahun 1981 dan Undang-Undang 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.(den/ipg)