Sejumlah tukang becak yang mangkal dikawasan Dolly dan Putat Jaya, mulai diikutkan kursus Bahasa Inggris, agar saat mengantar tamu manca negara dibekas lokalisasi Dolly, bisa nyambung saat diajak ngobrol.
“Paling tidak mereka para tukang becak ini bisa yes atau no saat para turis itu ngajak ngobrol. Ini penting dilakukan. Kalau tidak, repot juga nantinya kalau Dolly berkembang menjadi kawasan wisata,” terang Dwi Yuli Agustiarso Lurah Putat Jaya kecamatan Sawahan.
Beberapa minggu yang lalu, lanjut Dwi ada sekelompok tamu dari Brunai yang ingin melihat beberapa usaha kecil dan menengah yang sedang menggeliat dan berkembang dikawasan bekas lokalisasi Dolly, dengan mengendarai becak.
Para turis ini diantar berkeliling sekitaran kawasan yang dulu dikenal sebagai lokalisasi tersebut. Sayangnya, ketika para turis ini ingin menyampaikan sesuatu atau minta kepada tukang becak diantarkan ketempat lainnya, para tukang becak tidak memahami.
“Kendala bahasa. Oleh karena itu, kami mengajak mereka untuk ikut pelatihan Bahasa Inggris. Kursus pendek minimal bisa menjawab kalau ada pertanyaan yang tidak terlalu berat dari para turis. Kalau mereka bisa Bahasa Inggris, lumayan kan untuk mengantarkan tamu dari luar negeri,” pungkas Dwi Yuli.
Sementara itu, menurut Sri Totok satu diantara tukang becak yang mengaku ikut kursus Bahasa Inggris yang digelar kelurahan Putat Jaya tersebut, berharap ada kelanjutannya agar kursus tidak sampai terhenti ditengah jalan.
“Kalau kursusnya nanti berhenti ditengah jalan, percuma. Kalau bisa yaa agak lama supaya kita bisa belajar lebih banyak. Karena Bahasa Inggris penting, kalau nanti pas kita mengantar tamu bule,” tegas Totok.(tok)