Meski masih anak-anak, Niken Syafarotul Hasanah, 5 tahun, yang biasa disapa Syasya, Kamis (1/6/2017) petang nekad berjalan sendirian dari rumahnya dikawasan Pakis Wetan gang 5 Surabaya menuju lapangan Makodam V Brawijaya, Surabaya.
Padahal jarak rumah menuju kawasan lapangan Makodam V Brawijaya cukup jauh untuk ukuran anak-anak seusianya.
“Kepingin bantu ayah, ketemu sama ayah,” ujar Syasya saat ditanya Maria penyiar Suara Surabaya. Beruntung, saat berjalan dikawasan tepi Jl. Mayjend Soengkono, Syasya bertemu Eko Slamet pendengar radio Suara Surabaya.
Mengenakan kaos warna putih dan celana warna pink, Syasya sendirian ditepi jalan, saat Eko Slamet menjumpainya dan kemudian mengajaknya ke kantor Radio Suara.
Kepada crew radio Suara Surabaya yang petang itu sedang menunggu saat berbuka puasa, Syasya bercerita bahwa dari rumah setelah mandi langsung pergi tanpa pamit dua kakaknya yang ada dirumah.
Bocah perempuan berambut agak ikal dan ompong pada bagian gigi depannya itu, terlihat riang bertemu dengan awak Radio Suara Surabaya di gate keeper.
Beberapa kali Maria yang sedang bersiaran mengumumkan kehadiran Syasya yang sedang bercanda bersama Wismanti dan Aini di gate keeper Radio Suara Surabaya, dengan harapan keluarga atau tetangga mendengar kabar tentang Syasya itu.
Beberapa saat setelah kumandang Adzan Maghrib penanda berbuka puasa Ramadhan hari ini terdengar, satu diantara line telepon diruang gate keeper tersambung dengan Andi Edi Susanto Ketua RT ditempat tinggal keluarga Syasya.
Andi menyatakan bahwa Syasya adalah satu diantara anak warganya. “Dari ciri-ciri yang disebutkan mbak Maria, dan namanya sepertinya memang anak warga kami. Dan ternyata benar,” kata Andi yang kemudian menemani satu diantara kerabat keluarga Syasya menjemput Syasya.
Bersama dengan Nanang Riyanto dan Ambar Nurianingsih yang tidak lain adalah Ayah dan Ibu Syasya, Andi mendampingi satu diantara warganya itu ke Radio Suara Surabaya dan menjemput Syasya.
“Terimakasih buat Radio Suara Surabaya. Terimakasih sudah menjaga Syasya,” ucap Nanang Riyanto ayah Syasya dengan mata berkaca-kaca, sembari menatap mata anaknya yang sedang dalam dekapan sang ibu.(tok)