Membahas bagaimana kebutuhan masyarakat saat ini, sekaligus memberikan solusi konkrit pada persoalan-persoalan ditengah masyarakat, Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya bersama sejumlah aktivits dan kampus dari 18 negera gelar 6th Asia-Pacific Regional Conference on Service-Learning (APRCSL) yang berakhir pada Jumat (2/6/2017).
“Kegiatan rutin setiap 2 tahunan ini kegiatan yang disepakati bersama oleh universitas-universitas di Asia Pacific yang memiliki pemahaman sama dalam implementasi semangat dan nilai pengabdian masyarakat (service-learning) dalam kurikulum pengajaran,” kata Dr. Juliana Anggono, S.T., M.Sc., Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UK Petra sekaligus ketua APRCSL, Selasa (30/5/2017).
Service Learning, lanjut Juliana telah menjadi elemen penting dalam pedagogi pendidikan. Tahun 2015 yang lalu kegiatan yang sama juga diadakan oleh Fu Jen Catholic University di Taiwan dan penyelengaraan di tahun 2017, UK Petra Surabaya sebagai tuan rumah.
Total kurang lebih 201 peserta dari 18 negara, mulai dari dosen, staf hingga mahasiswa terlibat pada kegiatan ini.
Sedangkan ke 18 negara yang hadir adalah: Australia, China, Hongkong, India, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Nigeria, Pakistan, Philipina, Singapore, Africa Selatan, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, United States of America (USA) dan United Kingdom (UK).
Senin (29/5/2017) kemarin, kegiatan nyata digelar di kampung Wonorejo, Surabaya dengan pembangunan dan pembenahan rumah warga masyarakat yang melibatkan mahasiswa, serta para delegasi peserta APRCSL 2017.
Selain itu, kegiatan lainnya yang dijadwalkan digelar adalah: pre-conference workshop, pameran UMKM, aksi nyata SL di beberapa daerah di Surabaya, Presidential Meeting, pameran hasil kuliah SL, presentasi hingga city tour Surabaya.
“Bertema: Educating the Heart: Nurturing a Fruitful Life through Service-Learning, konferensi ini diharapkan jadi wadah bertukar pengalaman semangat Service Learning secara pedagogis. Sekaligus juga peserta mengevaluasi dampak dan manfaat S-L bagi para mahasiswa, fakultas dan akademisi serta masyarakat yang dilayani,” ujar Julia.(tok/ipg)