Puluhan model berlenggak-lenggok di Jl Tunjungan dalam Tunjungan Fashion Parade yang merupakan bagian dari Surabaya Urban Culture Festival 2017.
Tunjungan Fashion Parade kali ini mengangkat bahan kain sarung sebagai tema utama. Hal ini sebagai kampanye sarung sebagai produk lokal dan busana lokal khas Jatim.
Laura salah satu desainer dari Indonesian Fashion Chamber (IFC) mengatakan, sebanyak 8 model profesional terlibat dalan fashion show kali ini. Kemudian 16 model anak-anak dari komunitas model imut, serta 16 model dewasa dari juga komunitas.
“Kami memakai sarung untuk fashion show, karena ingin mengangkat kain sarung sebagai pakaian masyarakat kita sehari-hari, saeung is my new denim,” katanya.
Puluhan model di Tunjungan Fashion Parade ini semuanya mengenakan pakaian atasan gelap atau hitam. Sementara, untuk bawahannya mengenakan bahan sarung yang didesain dengan berbagai model.
“Pakaian serba hitam ini untuk seragam saja, karena ini outdoor jadi biar ada pembeda antara model dan penonton. Bawahannya tetap kain sarung,” kata Laura.
Pengunjung SUCF 2017 semakin memadati Jl Tunjungan. Street Stage untuk Fashion Show di jalan sisi selatan ini dipadati pengunjung. Para pengunjung juga memadati Stage utama di bagian utara karena Tri Rismaharini Walikota Surabaya tengah membuka SUCF 2017 secara seremonial. (bid)