Ubedilah Badrun Peneliti Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta mengatakan, pergeseran perilaku pendukung sebelum dan sesudah vonis Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menunjukkan belum adanya kepercayaan masyarakat terhadap peradilan.
“Pergeseran perilaku daripada pendukung ini memang terjadi sebelum dan sesudah putusan. Ini artinya bahwa ditingkat masyarakat itu belum memiliki keyakinan penuh, belum ada trust yang full terhadap proses peradilan,” ujar Ubedilah dalam diskusi membahas Ahok di wilayah Jakarta Pusat, Sabtu (13/5/2017).
Menurut dia, masih ada tafsir kepentingan politik setelah majelis hakim menjatuhkan vonis dua tahun kepada Ahok.
Untuk itu, kata dia, tugas elit politik maupun intelektual untuk mengikis tafsir politik tersebut di tengah-tengah masyarakat.
“Nah tugas intelektual atau Elit politik mengikis pelan pelan. Bagaimana kemudian Tafsir yang subyektif itu muncul di arena publik, karena tidak mungkin dong pendukung pak ahok bergerak sangat militan kalau tidak ada pemahaman atau tasir di dalamnya,” kata dia.
Untuk itu, menurut Ubedilah, tafsir ini yang harus dihilangkan, dan perlunya respon rasional dari publik terhadap persoalan ini. (faz)