Carl XVI Gustaf Raja Swedia dan Ratu Silvia akan mengunjungi Indonesia pada 22-24 Mei 2017 untuk mempererat hubungan dan kerja sama kedua negara.
“Ini merupakan kunjungan resmi kenegaraan pertama kali antara kedua negara. Tujuannya untuk saling mengenal lebih dekat dan meningkatkan kerja sama perdagangan,” ujar Johanna Brismar-Skoog Duta Besar Swedia untuk Indonesia di Jakarta, Rabu (11/5/2017) seperti dilansir Antara.
Terpilihnya Indonesia sebagai salah satu dari empat negara yang akan dikunjungi secara resmi oleh raja dan ratu Swedia pada tahun ini, dilatarbelakangi perhatian dunia internasional yang semakin besar terhadap Indonesia terutama untuk mengembangkan sektor ekonomi.
Misi ekonomi tersebut akan secara khusus dibawa oleh 30 perwakilan perusahaan terbesar Swedia yang sebagian diantaranya ingin menjajaki kemungkinan berinvestasi di Tanah Air, selain sekitar 80 perusahaan yang sudah beroperasi di Indonesia seperti Ericsson, H&M, IKEA, Tetra Pak, dan Spotify.
Pemerintah Swedia dan delegasinya juga akan memperkenalkan tradisi riset, inovasi, kreativitas dan kewirausahaan yang telah menjadi keunggulan negara Skandinavia itu.
“Swedia adalah negara paling inovatif kedua di dunia, sehingga kreativitas merupakan bagian penting dalam tradisi kami. Spotify merupakan salah satu contoh menonjol sebagai perusahaan yang dapat memperkenalkan nilai-nilai dan inovasi Swedia, yang kini telah tumbuh dan berkembang di berbagai negara,” tutur Johanna.
Pada hari pertama kunjungan kenegaraan, Raja Carl dan Ratu Silvia diagendakan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Bogor, yang akan dilanjutkan dengan kegiatan bersama organisasi Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (Center for International Forestry Research/CIFOR) untuk membahas penanganan hutan secara berkelanjutan.
Pada hari kedua, raja dan ratu Swedia akan berada di Jakarta menyelenggarakan acara bekerjasama dengan perusahaan perangkat telekomunikasi Ericsson tentang tantangan membangun kota cerdas yang akan diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.
Pada hari ketiga, kedua pemimpin Kerajaan Swedia itu akan bertolak ke Bandung menggunakan kereta api dari Jakarta, untuk bertemu Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, kemudian mengisi sesi seminar di ITB mengenai riset, inovasi, kreativitas, dan kewirausahaan.
“Dalam seminar itu akan dibahas bagaimana kita bisa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan inovasi, terutama bagaimana pemerintah, universitas, dan sektor bisnis berkolaborasi untuk mendukung penemuan sains, kesempatan bagi proyek penelitian, temasuk pembukaan perusahaan rintisan (startup) dan inkubator,” ujar Brismark-Skoog. (ant/dwi/rst)