Leonika Sari founder dan CEO Reblood mengatakan, gerakan startup bukanlah gerakan yang bertujuan pada profit semata melainkan menawarkan solusi. Di Surabaya, banyak anak muda yang berpikiran jika ingin membuat startup digital tentu fokus utamanya menghasilkan profit yang luar biasa.
“Tentu pemikiran seperti ini adalah hal yang salah,” ujar Leonika Sari founder dan CEO Reblood, dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (4/5/2017).
Menurut dia, menjadi seorang entrepreneur yang sukses bukan mengenai bagaimana meningkatkan profit atau memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengaplikasikan startegi marketing terkini. Menjadi entrepreneur yang sukses hanya tentang satu hal yaitu bagaimana menyelesaikan masalah.
Oleh karena itu Gerakan Nasional 1000 Startup hadir untuk menanamkan mindset yang benar tentang membangun startup digital dan menjadi teknopreneur.
Menurut survey yang dilakukan oleh Gerakan Nasional 1000 Startup Digital kepada para peserta, sebanyak 60 persen mengikuti gerakan yang diinisiasi oleh KIBAR ini karena ingin memecahkan solusi yang ada di sekitar.
“Daripada fokus cari investor dan memikirkan startegi untuk bagaimana mendapatkan untung sebanyak-banyaknya, sebaikanya para calon startup founder itu fokus ke bagaimana menyelesaikan permasalahan yang besar. Kalau permasalahannya memang benar-benar ada dan dialami banyak orang, pasti ada nilai yang dapat diciptakan dengan solusi yang dibuat, dan akan ada yang mau membayar itu,” kata Leo.
Meluruskan pola pikir yang salah dan membentuk yang benar mengenai cara membangun sebuah startup digital, akan menjadi salah satu topik yang akan dibahas dalam Ignition Gerakan Nasional 1000 Startup Digital gelombang kedua Surabaya dalam sesi Don’t Start A Business, Solve a Problem pada Sabtu (6/5/2017) ini di Universitas Airlangga.
Ignition bertujuan untuk membentuk pola pikir dan mempersiapkan peserta sebagai startup founder.
Ignition kali ini akan menghadirkan berbagai pembicara dari berbagai latar belakang keahlian seperti Leonika Sari (CEO Reblood), Yansen Kamto (Chief Executive KIBAR), Lis Sutjiati (Staf Khusus Menkominfo), Alvan Zaputra (CEO Tabook), Jonathan Bryan (Head of Marketing Koinworks) , Adhi Brahmantya (Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi Bank Bukopin) dan Prasetyo Andy Wicaksono (Head of IT Development Jakarta Smart City).
Pendaftaran Ignition Surabaya masih terus dibuka hingga Jumat, (5/5/2017). Jika kalian salah satu yang tergerak untuk menjadi agen perubahan bagi Indonesia melalui startup digital, ayo daftar sekarang di reg.1000startupdigital.id!
Sekadar diketahui, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital: Sebuah gerakan untuk mewujudkan potensi Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia di tahun 2020 dengan mendirikan 1000 startup yang menjadi solusi atas berbagai masalah dengan memanfaatkan teknologi digital.
Gerakan ini berlangsung di 10 kota Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Semarang, Malang, Pontianak, Makassar, Medan dan Denpasar. (bid/rst)