BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Selama Libur Nataru
Jumat, 22 November 2024 | 21:45 WIB
Pemkot Surabaya melepasliarkan 724 ekor kepiting di perairan Ekowisata Mangrove (Bakau) Wonorejo, Rabu (3/5/2017) pagi.
Acara yang juga diisi dengan berbagai kegiatan lomba Ibu-Ibu PKK ini berkaitan Perayaan Hari Jadi Kota Surabaya ke-724, 31 Mei mendatang.
Joestamadji Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya mengatakan, pelepasliaran kepiting ini seiring niat Pemkot jadikan Ekowisata Mangrove Wonorejo sebagai Hutan Raya Mangrove.
“Dari 188 hektare lahan konservasi yang kami miliki, kami akan usulkan agar menjadi Hutan Raya Mangrove. Kami berharap kepiting-kepiting ini berkembang biak secara baik,” kata Joestamadji di Mangrove Information Center, Rabu (3/5/2017).
Joestamadji mengatakan, masyarakat sekitar Ekowisata Mangrove Wonorejo bisa memanfaatkan kepiting yang sudah dilepasliarkan. Tapi dengan catatan, mereka harus turut membudidayakan kepiting tersebut.
“Kalau sudah bertumbuh kembang sesuai ukuran, maka kepiting-kepiting ini boleh ditangkap untuk diperjualbelikan,” kata dia.
Dalam hal budidaya kepiting, Balai Karantina Ikan dan Penggalian Mutu (KIPM) Kelas I Surabaya turut memberikan andil. Putu Sumardiana Ketua Balai KIPM Kelas Satu Surabaya berharap, setelah kegiatan ini, populasi kepiting akan bertambah banyak sehingga mendatangkan keuntungan bagi masyarakat Surabaya.
“Keuntunganya, kepiting nantinya mudah di dapatkan, dan nilai jual kepiting juga sangat menggiurkan. Ini akan meningkatkan perekonomian warga,” kata Putu.
KIPM Kelas I Surabaya yang turut mengawasi ekspor komoditi perikanan berkomitmen, setiap kali ada temuan ekspor kepiting di bawah ukuran yang ditentukan Undang-undang, akan melepasnya di Mangrove Information Center.
“Meski secara tertulis belum mengadakan MOU, kami sudah berkomitmen,” ujarnya.(den/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
