Sabtu, 23 November 2024

Babak Baru Diplomasi Indonesia di Pasifik

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Tantowi Yahya, Dubes RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga (pakai peci). Foto: Istimewa

Tantowi Yahya, Dubes RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga menjelaskan, Indonesia adalah bagian dari Pasifik. Lima provinsi Indonesia di bagian timur (Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan NTT) berada di kawasan ini. Karena penduduknya mayoritas dari ras Melanesia dan Polinesia, maka Indonesia pun berhak untuk masuk dalam pergaulan komunitas Melanesia dan Polinesia di dunia. Berbicara dari sisi jumlah, mayoritas Melanesia/Polinesia justru ada di Indonesia.

Memanfaatkan fakta geografis dan demografis ini, kata Tantowi, Indonesia mengambil inisiatif untuk merangkul negara-negara di kawasan Pasifik dengan berbagai program ekonomi, peningkatan kapasitas SDM dan penanganan bencana dan perubahan iklim. Program-program bantuan ini sudah berjalan dan akan semakin digalakkan dalam bentuk yang lebih besar dan berskala regional.

Guna meningkatkan kerjasama ekonomi, investasi dan pariwisata sesama negara di kawasan ini, Indonesia menggagas Pacific Exposition yang merupakan pameran perdagangan, investasi dan pariwisata untuk negara-negara Pasifik. Inisiatif ini didukung sepenuhnya oleh pemerintah Selandia Baru dan Australia yang selama ini menjadi “saudara tua” negara-negara di kawasan yang belakangan semakin banyak menyita perhatian banyak negara.

Menurut Tantowi, Indonesia memandang Pasifik sebagai kawasan penting dan strategis, pasar baru yang potensial untuk berbagai produk eskpor dan tetangga terdekat setelah ASEAN.

“Inilah yang sering disampaikan oleh Menlu Retno Marsudi dalam berbagai kesempatan,” ujar Tantowi dalam pesan singkatnya, Sabtu (15/6/2019).

Kata Tantowi, pernyataan Menlu sejalan pula dengan harapan Jokowi Presiden agar Indonesia mulai banyak berkiprah di Pasifik dengan memanfaatkan status Indonesia sebagai anggota G20 dan bagian dari Middle Income Countries. Dalam kaitan kerjasama luar negeri, Indonesia harus datang dengan tangan diatas.

“Kita sudah saatnya memberi, jangan lagi meminta” kata Tantowi menirukan Jokowi.

Tantowi menyambut harapan Menlu dan Presiden dengan serangkaian kegiatan berbasis sosial dan budaya yang bukan saja bermuara pada peningkatan hubungan antar masyarakat Pasifik dengan indonesia, tapi juga ekonomi.

“Kita mengajak Australia dan Selandia Baru untuk datang lebih sebagai pasar dan pembeli dibanding sebaliknya dalam berbagai program ekonomi yg kita bangun. Negara-negara di Pasifik itu membutuhkan bantuan. Tidak lagi berupa ikan, tapi berupa kali,” ujar Tantowi.

Dengan Indonesia masuk dalam kelompok negara-negara Pasifik, lompatan besar terjadi. Kawasan ini akan mempunyai kekuatan 300 juta penduduk dengan US$ 2.8 Triliun GDP. Lompatan jauh dari yang tadinya 30 juta penduduk dengan US$ 1.2 Triliun GDP.

Retno dan Tantowi bahagia “Indonesia is (also) Pacific” mulai menggema di banyak negara di Pasifik.(faz/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs