Sudarmawan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengatakan, Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional adalah bagian dari pengurangan risiko bencana.
BPBD Jawa Timur telah melakukan musyawarah besar bersama jajaran terkait untuk mengecek kesiapsiagaan secara dini dan melakukan simulasi.
“Gubernur Jawa Timur sudah meminta simulasi yang menggambarkan terjadinya bencana. Perguruan tinggi dan rumah sakit juga diminta juga melakukan simulasi bencana,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (26/4/2017).
Pada Rabu, pukul 10.00 WIB lebih dari 120 juta masyarakat di seluruh Indonesia akan mengikuti gladi HKBN dengan melakukan simulasi terjadinya bencana secara serentak. “Simulasi ini akan memberikan pembelajaran pada masyarakat sehingga kalau terjadi bencana akan tahu harus melakukan apa,” katanya.
Menurut Sudarmawan, pihaknya tidak menghadapi tantangan yang sulit karena budaya dan sikap mengahdapi bencana sudah familiar bagi masyarakat.
Dalam UU Nomor 24 Tahun 2007, titik berat penanggulangan bencana adalah pada bagaimana antisipasi daripada penanganan bencana. Evaluasi dan simulasi bencana yang dilaksanakan BPBD Jawa Timur dengan BPBD kabupaten/kota setiap tahun dilakukan, kata Sudarmawan, sudah mulai menumbuhkan pemahaman antisipasi atau sikap preventif masyarakat terhadap bencana.
Dia menjelaskan, ada sekitar 12 jenis bencana yang mungkin terjadi di wilayah Jawa Timur. Namun, sebanyak 98 persen bencana yang terjadi di Jawa Timur ditimbulkan oleh banjir, longsor dan angin puting beliung, baru disusul gempa.(iss/ipg)