Mulai bulan depan, Juli 2019, Pemerintah Provinsi (Pemprov Jatim) akan menggratiskan SPP SMA dan SMK negeri se-Jatim. Sedangkan SMA dan SMK swasta mendapatkan biaya subsidi SPP dengan nilai berbeda.
Ari Kusuma Koordinator Sekretariat Bersama (Sekber) Relawan Khofifah-Emil, mengapresiasi Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak yang langsung memenuhi janji kampanye di tahun pertamanya memimpin Jatim.
“Kita warga Jatim patut mengapresiasi dan menyambut baik kerja cepat Ibu Khofifah dan Pak Emil,” ujar Ari dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net, Sabtu (15/6/2019).
“Ini wujud dari salah satu janji kampanye beliau berdua, yakni Jatim Cerdas (salah satu item dalam Nawa Bhakti Satya) dengan merealisasikan program pendidikan gratis dan berkualitas (Tistas) bagi seluruh SMA dan SMK se-Jatim,” tambahnya..
Menurut Ari, penggratisan SMA dan SMK merupakan first impression (kesan pertama) yang sangat baik dari Khofifah-Emil di awal pemerintahannya.
“Dengan mewujudkan janji kampanyenya yang sangat nyata, maka akan dirasakan langsung oleh warganya,” tegas mantan Staf Khusus (Stafsus) Menteri Sosial tersebut.
Bagi Ari, first impression adalah salah satu faktor utama yang sangat penting untuk ditunjukan setiap individu atau kelompok, karena orang lain atau publik akan terus mengingatnya.
“First impression yang dilakukan Ibu Khofifah ini akan memiliki social impact yang tinggi di masyarakat dan publik akan selalu mengingatnya. Misalnya: Ingat sekolah gratis, ingat Khofifah-Emil,” jelasnya.
Terlebih lagi, program populis Khofifah-Emil ini mendapat dukungan penuh dari berbagi elemen masyarakat di Jatim.
Hal itu terlihat dari antusiasme publik yang memberi dukungan lewat media sosial, termasuk aktif mengomentari postingan Khofifah di akun Instagram-nya.
“Ekspresi rakyat adalah hal yang utama untuk mengukur watak sebuah pemerintahan. Salah satu bentuk ekspresi rakyat yang terlihat, antara lain komentar-komentar yang muncul di akun Instagram Ibu Khofifah,” papar Ari.
Alumnus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itupun mengajak masyarakat untuk terus memberikan dukungan dan pengawasan, agar program berjalan lancar dan baik tanpa ada upaya oknum yang mencoba menyelewengkannya.
“Apalagi Ibu Khofifah sangat terbuka soal dukungan dan pengawasan terhadap program-programnya. Salah satunya dengan memfasilitasi lewat aplikasi Quick Cettar yang diluncurkan bulan Ramadhan lalu,” tegas Ari.
Ahmad Hasan Ubaid Pengamat Politik asal Universitas Brawijaya (Unbraw) Malang mengatakan, langkah Pemprov menggratiskan biaya SPP SMA dan SMK se-Jatim ini sudah tepat, mengingat pendidikan adalah salah satu hak dasar masyarakat yang harus dipenuhi sesuai amanat undang-undang (UU).
“Sehingga pemerintah sebenarnya memiliki kewajiban membantu masyarakat dalam upaya mendapatkan kemudahan dalam pendidikan, termasuk kemudahan dalam pemberian akses dan pembiayaan,” katanya.
Lagi pula selama ini, Hasan melihat masih banyak pemerintah daerah yang belum memiliki komitmen untuk pendidikan gratis. Padahal sesuai dengan amanat UU, 20 persen APBD peruntukannya untuk pendidikan.
Kebijakan pemprov Jatim ini, kata Hasan bisa dibilang sebagai bentuk komitmen pemerintah era Khofifah-Emil dalam upaya pemenuhan pendidikan wajib 12 tahun serta ketaatan dalam menjalankan amanat UU.(bid)