Sabtu, 23 November 2024

NU Surabaya Napak Tilas Makam Pendiri dan Kirab Panji NU

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Napak tilas pendiri NU. Foto : Istimewa

Memperingati hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-94, para pengurus dan badan otonom NU Surabaya melakukan napak tilas ke makam para pendiri NU dan melakukan kirab Panji atau lambang NU pertama.

Kegatan ini dihadiri para pengurus NU Surabaya, ulama dan keluarga pendiri NU diantaranya KH Asep Saifuddin Chalim (Mutasyar NU Kota Surabaya), KH Chasib Wahab (putra KH Wahab Chasbullah) dan KH Saiful Chalim (Putra KH Ridwan Abdullah).

Kegiatan diawali dengan ziarah dengan pembacaan tahlil di makam KH Ridwan Abdullah (pembuat lambang NU) area pemakaman umum jalan tembok Surabaya, dilanjutkan dengan ziarah ke makam ketua PBNU pertama KH Hasan Gipo di area makam Masjid Sunan Ampel .

Usai melakukan ziarah ke makam pendiri, para pengurus NU dan Ansor serta Banser Surabaya ini melakukan kirab Panji NU atau duplikat lambang NU pertama, yang dilakukan dari makam KH Ridwan Abdullah menuju kantor PBNU pertama atau gedung Hoodbestuur Nadloetoel Oelama (HBNO) yang saat ini menjadi kantor NU Surabaya.

Tujuan Kirab Panji NU adalah memperkenalkan kembali pada warga NU dan masyarakat. “Duplikat ini sudah lama tidak muncul di acara NU, kami ingin menghadirkan kembali karya monumental KH Ridwan Abdullah,” ujar Hasyim Asary, Sekretaris paniti harlah NU ke-94, Sabtu (15/4/2017).

Ia menambahkan, lambang pertama yang diciptakan KH Ridwan Abdullah terbukti tidak membosankan atau haibah dan tidak meniru karya orang lain seperti pesan KH Hasyim Asary. Pesan tersebut itu betul-betul terbukti, lambang tersebut tidak ketinggalan jaman.

Sementara itu Achmad Muhibbin Zuhri, Ketua NU Surabaya mengatakan, kegiatan ini sangat penting dilakukan, agar para pengurus NU mengingat kembali jasa para pendiri NU yang menegakkan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah dan meneguhkan nilai kebangsaan .

Kegiatan ini untuk mengingat kembali jasa para ulama pendiri NU, yang menanamkan nilai-nilai ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah, dan nilai kebangsaan demi keutuhan NKRI, hal ini menjadi penting ditengah-tengah berbagai macam aliran Islam radikalisme , provokasi dan agitasi di masyarakat. Ia berharap nantinya para pengurus NU bisa memberitahu lokasi makam para pendiri kepada para jamaahnya dan mampu menjelaskan berbagai pesan dan ajarannya agar mampu menjaga bangsa dan negara. (fik)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs