Jumat, 22 November 2024

Cukup di Banyuwangi Tidak Perlu Studi Banding ke Luar negeri

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Azwar Anas, Bupati Banyuwangi. Foto: Istimewa

Joko Widodo, presiden mengatakan bupati lain harus iri dan belajar dengan keberhasilan Azwar Anas, Bupati Banyuwangi.

Bupati diujung timur Pulau Jawa ini, dinilai mampu mengubah image dari daerah tertinggal menjadi kabupaten yang maju gemerlap. Tata kelola pemerintahan dan penggunaan anggaran tersusun rapi. Sehingga insentif yang diperolehnya bertambah setiap tahunnya. Sedang dari kabupaten atau kota lain ada yang dipangkas karena tidak disiplin dalam penggunaan anggaran.

Pujian presiden, kepada Bupati Banyuwangi ini disampaikan pada sidang kabinet di kantor presiden, Istana Negara Jakarta, beberapa hari lalu.

Bupati lain, disarankan jika ingin bertukar pengalaman dengan bupati muda yang kaya inovasi ini tidak perlu studi banding ke luar negeri, cukup di Banyuwangi saja. Disamping biayanya murah, hasil studi banding di luar negeri belum tentu cocok dengan kebutuhan daerah.

“Daerah lain yang belajar ke Banyuwangi atau bupatinya yang diundang untuk menyampaikan paparan. Untuk memajukan daerahnya, jangan malu-malu belajar ke daerah lain yang lebih maju,” ujar Jokowi.

Pujian presiden itu seakan menjadi rekomendasi bagi Azwar Anas sebagai nara sumber berbagai diskusi sehubungan dengan pambangunan kabupaten/kota di Indonesia.

Meskipun bolak balik ke Jakarta, masih tetap berkomunikasi dengan anak buah dengan memanfaatkan IT, kata Azwar ketika menjadi pembicara pada Focus Group Discusion (FGD) Balitbang Kemendagri, di Jakarta, Rabu (12/4/2017).

Di depan peserta diskusi yang dihadiri Gubernur Kalimantan Utara, dan Rendra Kresna Bupati Malang, Azwar Anas bercerita ketika berjuang untuk mendapatkan golden share dari korporasi tambang emas di Banyuwangi tanpa demo dan gaduh.

Golden share tambang emas ini merupakan inovasi daerah untuk mendapatkan keuntungan korporasi. Banyuwangi merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang mendapat golden share 10 persen dari 100 persen. Sedang Sumbawa Barat hanya mendapat 7 persen dari 24 persen divestasi.

“Dengan golden share ini rakyat Banyuwangi punya saham dalam jumlah yang cukup besar, nilainya bisa Rp 7 triliun,” kata Azwar Anas.

Bupati Banyuwangi juga mengungkapkan jurus-jurusnya membangun industri pariwisata di Banyuwangi bertaraf internasional, dengan kolaborasi budaya daerah Banyuwangi.

Meskipun awalnya mendapat kecaman dari para ulama, tapi setelah dikomunikasikan dengan baik tentang pentingnya industri pariwisata untuk meningkatkan kesejateraan rakyat, para ulama akhirnya menerima, meskipun dengan beberapa catatan.

Di antara obyek wisata andalan Azwar Anas adalah International Tour de Ijen, Tabuhan Island, Banyuwangi Etno Carnival, Gandrung Banyuwangi, Festival Kebaya yang akan digelar 22 April 2017.(jos/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs