Diuji cobanya bridge atau jembatan penghubung dan gate di Terminal Purabaya, Bungurasih Sidoarjo, memberikan kenyamanan bagi calon penumpang. Tidak kepanasan, tidak kehujanan.
Sejak masuk akses Terminal Purabaya di bagian ruang tunggu lantai 1, calon penumpang bakal tidak kepanasan dan tidak kehujanan. Bangunan megah dan baru itu seluruhnya beratap tinggi sehingga udara leluasa bergerak.
“Dari masuk sampai turun ke jalur bus enak tidak kepanasan. Kalau dulu ya harus jalan masuk terminal ke lokasi jalur bus kepanasan. Berarti kalau pas hujan, kita tidak kehujanan. Syukurlah kalau seperti ini, naik bus luar kota juga tidak khawatir hujan atau kehujanan di terminal,” kata Sumantri warga Sidokare Sidoarjo.
Sumantri mengaku menggunakan bus di terminal Purabaya sudah sejak lama. Selain sebagai sales pakan ternak, yang harus mondar mandir Surabaya ke wilayah Jawa, keluarganya sebagaian besar ada dibeberapa kota lain di Jawa.
“Kalau nyetir sendiri repot nanti malahan. Naik bus lebih praktis. Kalau sekarang terminalnya bisa bersih dan modern kayak gini, bagus lah. Sudah waktunya Purabaya memang jadi modern. Mosok cuma bandara saja yang modern?” kata Sumantri.
Joko Pramono calon penumpang bus tujuan Klaten, Jawa Tengah juga mengaku suka dengan perubahan Terminal Purabaya. “Jalan kaki tidak capek kok. Yang penting tidak kepanasan dan tidak kehujanan waktu cari bus di jalur pemberangkatan sana,” ujar Joko.
Sayangnya, di bagian lorong pintu tangga bridge menuju jalur pemberangkatan bus, pada awal uji coba Selasa (11/4/2017) masih terlihat beberapa awak bus yang mencoba memanggil-manggil calon penumpang.
“Kawasan itu semestinya memang harus clear. Tidak boleh ada wak bus, atau crew lainnya. Awak bus tidak boleh naik lewat tangga dan masuk ke lorong itu. Nanti akan kita benahi lagi. Karena itu khusus untuk calon penumpang yang akan naik bus dijalur pemberangkatan,” kata Irvan Wahyu Drajad Kadishub Kota Surabaya usai melakukan evaluasi uji coba.(tok/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
