Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Wakil Gubernur Jawa Timur minta kendala Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMK yang telah digelar minggu lalu segera dilaporkan ke Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di kabupaten/kota setempat. Pelaporan ini diperlukan untuk segera dilakukan penjadwalan ulang ujian susulan.
“Evaluasi UNBK tingkat SMK kemarin ada dua kendala yaitu kendala teknis seperti listrik mati dan komputer ngadat yang jumlahnya hanya di empat sekolah atau hanya 0,02 persen. Kendala teknis tanggung jawab provinsi dan saat itu sudah bisa langsung diatasi tidak perlu menunggu lama,” kata Gus Ipul, usai menyaksikan pelaksanaan UNBK tingkat SMA di beberapa sekolah di Gresik, Senin (10/4/2017).
Sedangkan kendala kedua, adalah kendala dimana soal tidak muncul. Kendala kedua ini berasal dari pusat sehingga Dinas Pendidikan Jawa Timur memang tidak bisa langsung melakukan perbaikan.
Untuk kendala kedua, ada empat masalah yang muncul. Yang pertama gambar dan teks dalam tampilan soal ujian tidak muncul dan hanya opsi pilihan soal saja yang muncul sehingga siswa tidak bisa mengikuti UNBK.
Sedangkan masalah kedua yaitu, peserta mendapatkan naskah yang tidak sesuai dengan kompetensi atau jurusannya. Jurusan Multi Media misalnya, mendapatkan soal jurusan agrobisnis, begitu sebaliknya.
Untuk masalah ketiga adalah butir soal banyak yang tidak muncul atau butir soal tidak keluar semua dalam tampilan soal ujian. Sementara masalah terakhir adalah, soal yang keluar berasal dari kurikulum 2013, padahal selama ini yang diajarkan di sekolah itu adalah kurikulum 2006.
“Yang bermasalah ini di 10 jurusan yang ada di SMK,” kata Gus Ipul, seperti dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net.
Sebanyak 10 jurusan itu adalah Rekayasa Perangkat Lunak; Teknik Audio Video; Agrobisnis; Gambar Bangunan; Perbankan; Multi Media; Desain Komunikasi Visual; Pertelevisian; Permesinan; dan Grafika.
Dari catatan yang ada, kata Gus Ipul, saat ini sudah ada 9399 pelajar yang melaporkan tidak bisa mengikuti UNBK karena adanya masalah soal dari pusat ini. “Tapi kami asumsikan masih ada sekitar 3 ribuan lagi yang belum melapor,” kata Gus Ipul.
Untuk yang belum melapor ini, Gus Ipul berharap pihak sekolah segera melaporkan sehingga ujian susulan segera bisa dijadwalkan ulang. (iss/ipg)