Sabtu, 23 November 2024

Peduli Lingkungan Sekitarnya, UK Petra Operasionalkan Klinik Pratama

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Layanan poliklinik UK Petra Surabaya juga untuk masyarakat sekitar kampus. Foto: Humas UK Petra Surabaya.

Tetap jalankan misi dan visi pendidikan, UK Petra Surabaya operasionalkan Klinik Pratama sebagai bentuk komitmen untuk peduli terhadap masyarakat sekitar kampus.

Menjadikan Universitas Kristen Petra Surabaya sebagai kampus global dengan komitmen pada nilai-nilai humanistis yang peduli pada masyarakat sekitar, Klinik Pratama UK Petra Surabaya hadir.

Dibuka dan melayani masyarakat luas sejak sekitar Maret 2017 lalu, pada awalnya layanan pengobatan yang juga berlokasi di kampus UK Petra Surabaya di kawasan Siwalankerto ini berdiri dengan nama Balai Pengobatan Poliklinik UK Petra.

“Tetapi sesuai dengan peraturan Dinas Kesehatan, hanya ada dua jenis klinik yang diakui operasionalnya oleh pemerintah yakni Klinik Pratama, yang melayani umum atau gigi dan Klinik Utama atau spesialis yakni melayani spesialisasi,” kata Agus Arianto Toly, S.E.,Ak.,M.S.A., selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi & Keuangan UK Petra Surabaya.

Klinik Pratama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar. Dalam hal ini, UK Petra memiliki layanan umum dan gigi. Layanan kesehatan ini ditujukan bagi kalangan civitas akademika UK Petra (mahasiswa, staf, karyawan, dan dosen) serta masyarakat umum sekitar kampus.

Komitmen UK Petra dalam hal pelayanan tercermin dalam kepedulian dalam berbagai bidang, satu di antaranya adalah dalam bidang kesehatan. Pembukaan Klinik Pratama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dengan membantu masyarakat di bidang kesehatan.

Namun demikian, perubahan status menjadi Klinik Pratama ternyata prosesnya tidak mudah. Upaya itu dilakukan sejak Mei 2014 dan akhirnya diberi izin oleh Pemkot Surabaya pada Maret 2017 lalu. UK Petra bekerja keras selama 2 tahun untuk mengantongi izin resmi dari Pemerintah.

“Proses ini berjalan dari bulan Mei 2014. Banyak tantangan yang dihadapi, karena kami tidak memberikan gratifikasi. Harapannya, Klinik Pratama ini bukan hanya bermanfaat bagi civitas akademika UK Petra, tapi juga bentuk aksi sosial untuk masyarakat,” ujar Agus Arianto Toly.

Untuk memastikan bahwa lingkungan sekitar aman untuk dibukanya Klinik Pratama dari segi jenis limbah, maka UK Petra harus menyatakan kesanggupan dengan surat pernyataan kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL).

Agar lolos dalam proses ini, tim klinik UK Petra bekerja sama dengan elemen terkait lainnya membeli dan memasang alat limbah baru. Alat ini dipasang untuk menetralkan jenis limbah yang diproduksi oleh klinik agar tidak mencemari lingkungan.

Sedangkan untuk memenuhi syarat dari Dinas Kesehatan, klinik UK Petra harus melengkapi dan memperbaharui alat kalibrasi yang ada. Mulai dari stetoskop, alat oksigen, timbangan, dan alat-alat pendukung lainnya.

Demikian juga dengan ruangan klinik, harus diatur sedemikian rupa sesuai standar Klinik Pratama. Di antaranya, pembuatan Ruang Pojok Laktasi, yakni ruangan khusus untuk Ibu menyusui. Tak hanya itu, antar ruangan di klinik diberi sekat sebagai bentuk strelisasi dan kebersihan.

Klinik Pratama UK Petra saat ini memiliki tiga dokter umum, dua dokter gigi, dua perawat umum, satu perawat gigi, satu asisten apoteker, dan satu orang staf Tata Usaha (TU).

“Kami bekerja bersama hingga saat ini untuk membantu kebutuhan civitas akademika UK Petra dan masyarakat di bidang kesehatan. Semoga dengan dibukanya Klinik Pratama ini dapat dimanfaatkan dengan baik,” kata Dr. Sri Sudarwati Kepala Klinik Pratama UK Petra Surabaya, Jumat (7/4/2017).(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs