Sabtu, 23 November 2024
Longsor Ponorogo

Mereka yang Menunggu Keluarganya Ditemukan

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Keluarga korban menunggu anggota kelaurganya yang menjadi korban longsor ditemukan. Foto: Bruriy suarasurabaya.net

Hari keenam, terhitung sejak kejadian Sabtu (1/4/2017) pagi sekitar pukul 07.30 WIB, korban longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, baru tiga korban yang ditemukan tim SAR gabungan, mereka Katemi, Iwan, Sunadi.

Korban yang tertimbun material batu, tanah dan pasir longsor juga masih banyak belum ditemukan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebanyak 25 korban jiwa yang belum ditemukan, tapi tim SAR hingga sekarang masih terus melakukan pencarian di hari keenam.

Dari kejadian longsor tersebut, beberapa anggota keluarga yang selamat, tidak tertimbun material longsor. Karena waktu kejadian, tidak ada di lokasi. Kini keluarga korban terus berharap proses pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan mendapatkan hasil.

Darmanto bersama anggota keluarganya mulai Minggu (2/4/2017) hingga Kamis (6/4/2017), terus menunggu Kateno sang ayah yang merupakan salah seorang korban longsor yang belum ditemukan.

Pria berusia 27 tahun itu mengaku, diberitahu adanya musibah longsor dan orang tuanya iut tertimbun, pada Sabtu (1/4/2017) sekitar pukul 10.00 WIB. Waktu kejadian dia masih berada di Kalimantan.

“Saya itu diberitahu, keluarga yang ada di sini (Dusun Tangkil, lokasi longsor,red) kalau ada musibah, orang tua tertimbun kena longsoran,” kata Darmanto, kepada suarasurabaya.net, Kamis (6/4/2017).

Namun, sebelum mendapat kabar buruk ini, Darmanto mengaku telah mendapat firasat. Sebelum berangkat berladang, bapak satu anak itu melihat ular piton yang sangat besar di depan rumahnya. Secara spontan, begitu melihat ada ular piton sebesar paha, langsung ditebas dengan golok yang dibawanya.

Lalu saya berpikir ini ada apa dan sebagai tanda apa?” kata Darmanto.

Darmanto mengatakan, hingga sekarang ibunya masih berada di tempat pengungsian dapur umum. Ibunya masih shock atas kejadian longsor pada Sabtu (1/4/2017) lalu.

“Ibu masih shock, banyak diam. Setelah kejadian itu,” katanya.

Dia mengungkapkan, orang tuanya bisa tertimbun longsor, karena saat itu memang sedang bekerja, baru saja dari kebun untuk melihat jahenya.

“Kalau dari keterangan warga sini, bapak itu bersama Pak Mukhlas jalan lihat kebun jahe. Tiba-tiba ada longsor, dan orang tua saya juga pak Muklas kena longsoran,” terang dia. (bry/bid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs