Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menggandeng para geolog dan ilmuan dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya untuk memetakan daerah tipe a rawan bencana.
“Pemetaan akan kami lakukan sehingga musibah bencana longsor yang menewaskan banyak orang seperti yang terjadi di Ponorogo tidak terulang lagi,” kata Soekarwo Gubernur Jawa Timur, Rabu (5/4/2017).
Menurut dia, peta rawan bencana sebenarnya sudah dimiliki, namun peta yang ada belum detail menjangkau hingga pelosok.
Nantinya peta daerah rawan tipe a akan mencakup tidak hanya daerah pemukiman melainkan juga mencakup daerah pertanian di lereng-lereng gunung dan dipinggir sungai.
Soekarwo juga mengatakan, saat ini dirinya sedang berkomunikasi dengan Komisi E DPRD sehingga rencana kerjasama dengan geolog dan UGM serta ITS segera disetujui.
Terkait longsor Ponorogo, Soekarwo memastikan peringatan dini bencana sebenarnya sudah diberlakukan. Bahkan malam sebelum longsor, warga juga telah diungsikan ke tempat yang aman. Namun ketika pagi tiba, warga memilih balik ke rumah dan berkebun hingga akhirnya bencana tersebut menerjang dan menyebabkan 28 orang tertimbun longsor. (fik/ipg)