Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana mengubah sistem Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan sistem pembelajaran berasrama. Selama ini hanya SMA-SMA tertentu yang menjalankan sistem pendidikan dengan sekaligus menyediakan akomodasi bagi siswa-siswanya.
Muhadjir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kendari, Minggu (2/4/2017) mengatakan, perubahan SMA berasrama itu untuk memperkuat pembentukan karakter SDM Indonesia demi masa depan.
Sekolah berasrama, menurut dia, sistem sekolah alternatif untuk pembentukan karakter pemuda Indonesia. “Presiden sudah perintahkan untuk membangun atau merevitalisasi sekolah yang sudah ada menjadi sekolah-sekolah berbasis asrama,” kata dia seperti dilansir Antara.
Menurut dia, Presiden Jokowi telah menugaskan kementerian yang dia pimpin membentuk 30 SMA berasrama di seluruh Indonesia. Ini adalah hasil kunjungan dia ke beberapa SMA berasrama unggulan.
Saat dia baru-baru menjadi menteri, pro dan kontra merebak mengikuti pernyataannya bahwa jam belajar siswa akan ditambah di sekolah-sekolah. Pro dan kontra berakhir setelah wacana beleid itu diakhiri.
Pada sisi lain, pada Jumat lalu (31/3/2017), seorang siswa SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, tewas di barak di mana dia ditempatkan dalam keadaan mengenaskan. Polisi menyatakan itu kasus pembunuhan. (ant/dwi)