Sabtu, 23 November 2024

Tiga Minggu Sebelum Longsor, Ini Gejala Alam yang Terjadi di Ponorogo

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Sebuah rumah tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Sabtu (1/4/2017). Foto : BNPB

Sebanyak 32 rumah tertimbun tanah akibat bencana longsor yang terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Sabtu (1/4/2017). Informasi terakhir menyebutkan jika jumlah korban hilang diperkirakan mencapai 29 orang.

“Data sementara 32 rumah yang tertimbun tanah longsor dan 29 orang hilang di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo,” Ujar Adhy Karyono, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Kementerian Sosial.

Adhy mengatakan, longsor yang berasal dari tebing ketinggian 100 meter menimbun rumah warga Desa Banaran sekitar pukul 07.40 pagi. Pusat kejadian longsor berada di RT 01 RW 01 Dukuh Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo.

Menurut data BPBD Ponorogo, tiga minggu yang lalu, diketahui bahwa lokasi kejadian sudah mengalami retakan kurang lebih 30 cm. Retakan tersebut berangsur angsur mengalami penambahan turunan menjadi sembilan meter pada satu minggu kemudian dan 15 meter dalam tiga minggu kemudian, hingga kemarin tanggal 31 Maret 2017 menjadi 20 meter.

Selanjutnya beberapa hari terakhir lokasi diguyur hujan lebat, terakhir hujan terjadi pada hari Jumat (31/3/2017) sore setelah itu disusul pada Sabtu 1 April 2017 pagi. Kejadian longsor sendiri terjadi pada pukul 07.40 WIB yang menimpa rumah serta arela persawahan warga.

Kementerian sosial melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang berjumlah 40 orang dan tim Kampung Siaga Bencana (KSB) Ngebel telah membuka dapur umum lapangan dan ikut melakukan evakuasi korban yang masih tertimpa longsor.

Adhy menjelaskan bahwa akan ada tambahan personil TAGANA sedang bergerak dari Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Malang. (fik)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs