Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan menerima Anugerah Konservasi dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) atas semangat inovasi, kejujuran, dan integritasnya.
“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Unnes kepada saya,” katanya, saat menyampaikan sambutan usai menerima penghargaan bernama Upakarti Artheswara Adhikirana di Semarang, Kamis (30/3/2017).
Unnes menilai Sri Mulyani sangat berjasa dalam mengelola fiskal Indonesia dan selama memimpin Kementerian Keuangan berhasil melakukan sejumlah terobosan untuk menciptakan birokrasi yang bersih.
Kemenkeu juga dinilai mampu bertransformasi menjadi institusi yang sangat mengutamakan nilai-nilai kejujuran berkat peran dari arsitek kebijakan ekonomi Indonesia dalam dua masa kepresidenan itu.
Saat menyampaikan pidato sambutannya, mata Sri Mulyani sempat terlihat berkaca-kaca ketika mengingat orang tuanya karena segala pencapaiannya saat ini merupakan bimbingan dan arahan mereka.
“Kedua orang tua saya, Profesor Satmoko dan Retno Sriningsih memiliki andil menjadikan saya seperti ini. Berkat beliau, saya jadi paham kesulitan yang dihadapi para guru di Indonesia,” katanya dilansir Antara.
Selain Sri Mulyani, empat tokoh lain yang diberikan Anugerah Konservasi, yakni Habib Luthfi bin Yahya, mantan pebulu tangkis Christian Hadinata, Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim, dan dalang Ki Enthus Susmono.
Habib Luthfi bin Yahya dianugerahi Upakarti Reksa Bhinneka Adhikirana atas komitmennya yang terus menerus untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang Bhinneka Tunggal Ika.
Dakwahnya yang sejuk mampu menghadirkan Islam yang damai yang dihadirkannya saat menjabat di berbagai organisasi, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Mantan pebulu tangkis Christian Hadinata dianugerahi Upakarti Krida Adhikirana, Emil Salim dianugerahi Upakarti Mandala Bumi Adisajjana, sementara Ki Enthus Susmono dianugerahi Upakarti Reksa Manggala Budaya.
Dalang yang juga Bupati Tegal itu dinilai mampu memberikan kebaruan dalam kesenian wayang kulit dan menjadikannya sebagai seni tradisi yang dinamis, segar, dan kontekstual.
Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman mengatakan Anugerah Konservasi merupakan bentuk apresiasi dari Unnes agar nilai-nilai konservasi yang dilakukan okoh-tokoh dapat diteladani generasi muda.
“Unnes memiliki tiga pilar konservasi, yakni konservasi budaya, nilai dan karakter, serta lingkungan dan sumber daya alam,” kata Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unnes itu. (ant/bid)