Twitter Inc mempertimbangkan untuk membuat versi premium dari tampilan Tweetdeck mereka, menyasar pengguna profesional dan terdapat kemungkinan akan dipungut bayaran, seperti yang diberitakan laman Reuters.
Seperti perusahaan media sosial lainnya, sejak pertama berdiri 11 tahun lalu, Twitter fokus membangun layanan gratis dengan dukungan iklan.
Bulan lalu, tercatat ada 319 juta pengguna Twitter di seluruh dunia.
Tarif berlangganan mungkin dikenakan untuk versi Tweetdeck, tampilan antarmuka yang membantu pengguna menavigasi Twitter.
Twitter sedang mengadakan survei untuk “melihat ketertarikan di versi terbaru Tweetdeck”, kata juru bicara Brielle Villablanca, melalui keterangan resmi seperti dilansir Antara.
“Kami secara berkala mengadakan riset pengguna untuk mengumpulkan umpan balik tentang pengalaman orang menggunakan Twitter dan untuk kebutuhan keputusan berinvestasi kami. Kami mengeksplorasi beberapa cara untuk membuat Tweetdeck lebih berguna untuk para profesional,” kata dia.
Tidak ada keterangan yang menyatakan Twitter akan menarik bayaran dari semua pengguna.
Bocoran mengenai survei itu muncul saat seorang jurnalis yang berhubungan dengan New York Times mengunggah screenshot seperti apa tampilan versi Tweetdeck.
Versi itu mungkin termasuk “perangkat lebih berguna untuk membantu bagian pemasaran, jurnalis, profesional dan lainnya untuk mengetahui apa yang ada di dunia secara lebih cepat,” menurut salah satu screenshot yang diunggah @andrewtavani.
Versi itu mungkin bebas iklan. (ant/dwi)