Sabtu, 23 November 2024

Warga Granting 1 Simokerto Mengolah Air Limbah Lebih Bermanfaat

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Safii saat menunjukkan alat Ipal Kumunal Kampung Granting yang sederhana. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Pengelolaan air limbah atau Ipal Komunal Kampung sangat bermanfaat bagi warga Granting RT 1 RW 1 Simokerto, Kecamatan Simokerto, Surabaya. Dengan adanya Ipal Komunal ini, warga bisa menghemat ongkos air PDAM untuk menyiram tanaman dan mencuci motor.

Safii Ketua RT 1 RW 1 Granting, Simokerto, Kecamatan Simokerto mengatakan, hasil pengelolaan limbah cair domestik ini bisa dimanfaatkan warga 80 KK untuk kebutuhan non konsumsi.

“Kalau biasanya warga memakai air PDAM untuk menyiram tanaman dan mencuci motor, sekarang cukup dengan air hasil pengelolaan Ipal ini,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Rabu (22/3/2017).

Safii mengatakan, gerakan ini diprakarsai warga sendiri yang disupport CSR PJB mulai tahun 2010. Warga membuat mesin penyaringnya manual yang sangat sederhana berupa tandon bawah tanah.

Teknisnya, kata Safii, air limbah warga yang dibuang di got disaring di Ipal yang berupa tandon bawah tanah yang berupa penyaringan 7 lapis, sampai jadi air bersih untuk menyiram tanaman dan mencuci motor.

“Lapisan pertama air dari got, lapisan kedua ada kotak berisi genteng, ijuk, dan serabut kelapa. Kemudian lapisan ke tiga dan empat berupa cairan mikro bakteri. Selanjutnya di kotak kelima berupa kerikil, batu ziolit dan serbuk arang untuk penjernih air sampai di enam dan 7 proses air bersih yang langsung disalurkan ke pipa sepanjang 75 meter di depan rumah-rumah warga,” katanya.

Safii mengatakan, air dari Ipal ini masih butuh penyempurnaan untuk mengurangi bau. Selama ini memang sudah berkurang baunya tapi masih ada sedikit-sedikit. Ke depan, pihaknya ingin bagaimana Ipal ini diperbarui menjadi air bersih yang lebih jernih dan tidak berbau.

“Serial bulan tim BLH selalu menguji air ini. Hasilnya, memang tidak layak minum tapi tidak berefek untuk kulit,” katanya.

Keberhasilan mengolah air limbah ini, juga menjadi jujugan studi bagi mahasiswa di perguruan tinggi di Surabaya, seperti ITS dan Unair.

“Pernah juga dikunjungi perwakilan 20 negara untuk melihat pengelolaan lingkungan di sini,” katanya. (bid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs