Jumat, 20 September 2024

Diminta Pimpinan Berenang, Prajurit TNI AL ini Malah Pilih Berendam

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Salah seorang prajurit dari Pomal Lantamal V Surabaya, berenang di kolam renang Pasirian Lantamal V Surabaya. Foto : Bruriy suarasurabaya.net

Di Kepolisian Militer Angkatan Laut (Pomal) Lantamal V Surabaya ternyata masih ada prajurit yang takut berenang. Ini ketahuan saat para pimpinan meminta prajurit tersebut berenang di kolam renang Pasirian, Lantamal V Surabaya.

Dari 75 anggota Pomal Lantamal V Surabaya, ada dua prajurit yang tidak berani berenang, terutama di kedalaman 1,5 meter hingga 2,5 meter. Mereka justru memilih `berendam` di kedalaman 1 meter.

Dua anggota Pomal yang tidak berani, itu karena kondisi fisik, mempunyai tubuh yang gemuk. Akhirnya, harus berenang di kedalaman 1 meter. Itupun, tidak seperti berenang, melainkan berendam, karena harus berjalan berlahan.

Kolonel Laut Polisi Militer (PM) Hari Murti Danpomal Lantamal V Surabaya mengatakan, langkah yang dilakukannya meminta anak buahnya tersebut sebagai bentuk kegiatan, untuk melakukan kedisiplinan menjadi seorang prajurit TNI Angkata Laut.

Dengan melatih, seorang prajurit, seperti sewaktu awal masuk di kesatuan menjadi anggota TNI Angkatan Laut. “Ternyata, masih ada yang tidak disiplin, seperti menjaga tubuhnya yang terlihat gemuk, dan tidak berenang di kolam renang,” kata Kolonel Laut (PM) Hari Murti, kepada suarasurabaya.net, Rabu (22/3/2017).

Padahal, kata Hari Murti, yang dilakukan itu untuk menjaga stamina, kesehatan, kesegaran tubuh pada seorang prajurit TNI. Karena, sebagai seorang prajurit itu harus mempunyai kesehatan dan stamina yang prima. Apalagi, dinasnya di kesatuan Pomal.

“Giat pembinaan itu untuk meningkatkan kemampuan dasar sebagai seorang prajurit. Dan ini akan dilakukan secara berkala,” ujarnya.

Selain berenang, kemampuan dasar yang diasah kembali adalah lari, halang rintang, long march dan menembak. Dimana untuk lari militer tersebut jaraknya 5 kilometer, sedangkan long march 12 kilometer.

“Kemampuan dasar diasah ulang itu, untuk mengetahui stamina kesehatan pada prajurit. Sekali lagi, kesehatan, kesegaran itu sangat penting bagi seorang prajurit. Jangan lupa iman, taqwa itu juga penting,” ujar dia. (bry/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Jumat, 20 September 2024
31o
Kurs