Pasangan ganda putra pemegang gelar juara All England epidode 2017, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo ingin mempertahankan peringkat dunianya sebagai target terdekatnya, yang dipastikan akan menjadi peringkat teratas atas prestasi terbarunya.
“Target terdekat kami ingin mempertahankan ranking dan untuk itu kami akan fokus di turnamen berikutnya, di mana mulai minggu depan ada pertandingan di India, Malaysia dan Singapura,” kata Marcus di sela penyambutan dia bersama pasangannya di Terminal Kedatangan Internasional, Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Selasa (14/3/2017).
Terkait turnamen selanjutnya, duet “penyihir raket dari Indonesia” ini menargetkan untuk berprestasi di single dan multi event lainnya.
“Terdekat masih ada kejuaraan dunia, Sea Games, Asian Games, namun untuk olimpiade masih lama jadi kami fokus yang dekat-dekat saja dulu,” ujar Kevin di tempat yang sama.
Atas target tersebut, pihak Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menilai hal tersebut memang harus menjadi perhatian karena mau tidak mau ada aturan yang mengikat atas itu.
“Mau tidak mau harus ikuti aturan, karena jika sudah peringkat top 10, ada kewajiban ikut superseries dan lima kejuaraan, jika tidak nanti akan kena penalti, ini yang harus dipahami,” ujar Achmad Budiarto Sekjen PP PBSI di lokasi yang sama.
PP PBSI sendiri memang memiliki target turnamen yang akan diikuti oleh atlet-atlet Indonesia ke depannya, antara lain Piala Sudirman pada bulan Mei dan Kejuaraan Dunia pada bulan Agustus di Glasgow, Skotlandia.
“Di Sudirman Cup, saya kira Marcus/Kevin sudah siap untuk jadi salah satu andalan kita dalam tim, lalu di kejuaraan dunia saya kira pasangan ini juga jadi salah satu kandidat juaranya, mereka siap,” kata Budiarto seperti dikutip Antara.
Sebelumnya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo memenangkan gelar juara All England 2017 dalam nomor ganda putra, setelah menumbangkan pasangan China Li Junhui/Liu Yuchen dua game langsung 21-19 dan 21-14 di Barclaycard Arena, Birmingham, Inggris, Minggu (13/3).
All England 2017 merupakan gelar superseries keempat duet “penyihir raket dari Indonesia” yang dipasangkan sejak 2015 lalu ini, setelah India Terbuka 2016, Australia Terbuka 2016 dan China Terbuka 2016.
Terkait prestasi Marcus/Kevin, PP PBSI menyebut memiliki sistem sendiri untuk mengapresiasi pemain, salah satunya adalah bonus prestasi, terutama jika menjadi juara di ajang seperti All England yang menjadi target utama federasi.
“Contohnya atlet akan dapat bonus Rp75 juta, pelatih kepala dan asistennya akan dapat tiga kali gaji, pelatih fisik 1,5 kali gaji, pelatih lain akan dapat satu kali gaji ekstra, ini untuk menggenjot yang lainnya berprestasi di ajang internasional,” kata Budiarto menjelaskan.(ant/ipg)