Mukhamad Misbakhun anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, memanfaatkan masa resesnya untuk mendengar aspirasi konstituennya di daerah pemilihannya yang meliputi Pasuruan dan Probolinggo.
Senin (13/3/2017) sore di balai desa Branang, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Misbakhun mendapat berbagai keluhan dari perangkat desa tentang pelaksanaan dana desa yang masih belum optimal dikarenakan belum begitu pahamnya tentang petunjuk penggunaan dana desa sebagaimana dalam UU Desa.
Mendapati keluhan tersebut, Misbakhun menyampaikan bahwa struktur APBN di era Presiden Jokowi sebanyak 57 persen adalah dana transfer ke daerah termasuk diantaranya dana desa. Agar ada solusi, Misbakhun berjanji akan menyampaikan kepada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai mitra Komisi XI agar turun ke Pasuruan untuk memberikan bimbingan teknis pelaksanaan dana desa.
“Agar tidak ada keraguan dalam menggunakan dana desa. Saya juga akan melakukan evaluasi terhadap kinerja mitra komisi XI yang menaungi pelaksanaan dana desa melalui Fraksi Partai Golkar,” kata Misbakhun sebagaimana keterangan tertulis yang dikirim ke suarasurabaya.net, Selasa (14/3/2017).
Sementara, Udik Januantoro Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan mengakui, Lekok adalah salah satu kecamatan yang minus di Pasuruan. Adanya dana desa, lanjut Udik, akan bisa membantu pembangunan di desa.
Udik meminta perangkat desa agar melaksanakan kegiatan sesuai aturan yang ada.
“Perangkat desa harus melaksanakan kegiatan sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) agar tidak menyalahi aturan,” ujar dia.
Di sisi lain, salah satu keluhan masyarakat di dapilnya adalah tentang air. Mereka mengeluhkan proyek Umbulan yang dikerjakan PT.SMI memanfaatkan air di Pasuruan untuk memenuhi kepentingan Surabaya. Masalahnya, di sejumlah daerah di Pasuruan seperti di Lekok, masih kesulitan air bersih.
Menanggapi keluhan itu, Misbakhun berjanji akan menyampaikan keluhan itu kepada PT.SMI yang merupakan mitra Komisi XI. Sehingga ada solusi air bersih untuk warga Lekok.
Salah satu perangkat desa bernama Alimudil mengatakan, desa Branang merupakan desa yang tergolong minus.
“Kami berharap semoga beliau dengan didukung perangkat yang ada, mampu meningkatkan pembangunan di kawasan timur Pasuruan yang masih minus,” ujarnya.
Sementara Nurcholis Camat Lekok, mengatakan, angka buta huruf di Kecamatan Lekok mencapai 6.000 orang atau sekitar 18%. Pihaknya berharap ada upaya percepatan pembangunan agar disparitas antara wilayah timur dan barat Pasuruan tidak terlalu melebar.(faz/dwi)