Brigadir Apriyandi Anggota Satlantas Polrestabes Surabaya yang sedang berpatroli menemukan seorang anak yang tersesat di depan Rumah Sakit William Booth di Jalan Diponegoro Surabaya, Senin (13/3/2017) sore.
Anak itu, Abdul Aklah Maubudi, 9 tahun, mengaku mengendarai sepeda angin sejak pukul 07.00 WIB, menumpang pick up dan truk dari Gresik menuju Surabaya. Saat ditanya siapa orang tuanya, Abdul bilang ayahnya bernama Pak Sholeh dan ibunya bernama Bu Tiyah. Abdul juga mengaku bersekolah di SD Ketanen, Panceng, Gresik.
Ciri-ciri fisik Abdul yaitu berkulit putih, bermodel rambut plontos, berperawakan agak gemuk, mengenakan baju kuning dan celana 3/4 berwarna krem.
Karena Brigadir Apriyandi masih harus berpatroli, dia menyerahkan anak tersebut ke Polsek Wonokromo dan berkoordinasi dengan petugas di Polsek Panceng. Polisi di Panceng, Gresik lantas berkoordinasi dengan kepala desa setempat untuk memastikan asal-usul anak tersebut.
Arif Kepala Desa Panceng, Ketanen, Panceng, Gresik membenarkan jika anak itu adalah warga Panceng, Gresik. Namun, Abdul tidak mengayuh sepeda dari Gresik karena sudah dititipkan ke panti asuhan di Surabaya.
“Kedua orang tuanya bekerja di Malaysia dan anak itu dititipkan ke panti asuhan di Surabaya,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Senin malam.
Sementara, Kompol Arisandi Kapolsek Wonokromo Surabaya kepada suarasurabaya.net mengatakan, anak tersebut tinggal di Yayasan Panti Asuhan Al Ikhsan Simo Sidomulyo V Nomor 26, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, sejak Juli 2016 lalu.
“Dia mengaku mau ke rumah temannya. Ini pihak panti sudah menjemput Abdul ke Polsek. Katanya, Abdul pergi dari panti asuhan jam 4 sore, saat teman-temannya sedang mengaji. Karena pihak keluarga katanya juga mau ke Polsek, sekalian kami tunggu untuk konfirmasi,” ujar Kapolsek.
Berdasarkan keterangan Daya Fajar, 17 tahun, dari panti yang sama, Abdul nggondok (marah, red) setelah bertengkar dengan temannya pada Senin siang. “Kalau gak salah Abdul mau ke rumah Pak Muhidin, yang punya panti asuhan,” kata dia.(iss/ipg)