Presiden Joko Widodo menaruh hormat kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden keenam Republik Indonesia atas pandangan tentang pemerintahan Jokowi.
Orang nomor 1 Indonesia itu menyatakan sangat mengapresiasi dukungan SBY hingga akhir pemerintahannya nanti.
Seperti yang dikutip oleh Jokowi, SBY juga mengajak semua elemen masyarakat dan pemerintahan untuk saling berkesinambungan didalam melaksanakan pemerintahan dan tidak saling memotong.
Pernyataan itulah yang membuat Jokowi lega, karena setiap estafet antara presiden satu dengan presiden berikutnya bisa berlangsung dengan baik, Sehingga pemerintahan yang baru tidak memulai dari titik nol lagi.
“Tradisi politik dari presiden satu ke presiden selanjutnya itu harus dibudayakan estafet. Sehinga, pembangunan presiden sebelumnya bisa dilanjutkan,” ujar Presiden Joko Widodo dalam siaran pers di Istana Negara, Kamis (9/3/2017).
Menurut Jokowi, pertemuan tadi sama sekali tidak menyinggung masalah politik, utamanya tentang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta putaran kedua. Ia tetap menyatakan netral dalam Pilgub yang diikuti oleh pasangan calon Ahok-Djarot dan Anis-Sandi yang akan berlangsunng 19 April 2017 mendatang.
Jokowi hanya berharap, Pilgub tersebut nantinya bisa berlangsung demokrasi dan menghasilkan pemimpin yang diharapkan oleh rakyat. (jos/nbl)